Jumat, 22 November 2024

Tim Eri-Armuji Minta Undian Nomor Dilakukan di Jam Berbeda

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ahmad Hidayat Juru Bicara Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji. Foto: Istimewa.

Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya meminta kepada KPU Surabaya untuk mengatur pengundian nomor urut kandidat pada waktu yang berbeda. Hal ini diperlukan untuk menghindari potensi penularan Covid-19.

Ahmad Hidayat Juru Bicara Timses Eri Cahyadi-Armuji menilai hal itu perlu dilakukan KPU karena pihaknya merasa hingga saat ini belum jelas status Covid-19 pada salah satu calon di Pilkada Surabaya.

”Kemarin kami mempertimbangkan untuk tidak hadir pada pengundian nomor urut calon yang akan dilaksanakan besok Kamis (24/9/2020). Namun, setelah berdiskusi di tim internal, kami memutuskan hadir dengan dua syarat,” kata Achmad Hidayat dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (23/9/2020).

Achmad menyarankan, undian nomor urut dilakukan pada waktu yang berbeda. ”Silakan KPU atur, kalau paslon lain mau duluan, monggo. Yang jelas, kami minta di waktu yang berbeda, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, terutama terkait upaya kita menghindari potensi penularan Covid-19,” katanya.

Menurutnya, KPU Surabaya harus melakukan sterilisasi ruangan sebelum digunakan. Sehingga pengaturan jeda waktu setidaknya membutuhkan sekitar tiga jam. Dia mencontohkan, misal paslon mengambil undian nomor urut pada pukul 10.00 WIB, maka pihaknya meminta KPU menyediakan waktu pengambilan nomor urut bagi Eri Cahyadi dan Armuji pada pukul 13.00 WIB.

”Jeda waktu diperlukan untuk sterilisasi. Kami menyarankan KPU Surabaya untuk menyediakan petugas khusus guna melakukan sterilisasi dengan cairan disinfektan yang sesuai standar otoritas kesehatan,” papar Achmad.

Achmad mengatakan, semua syarat itu diperlukan demi kepentingan publik luas. ”Termasuk kami harus melindungi paslon kami,” ujarnya.

Dia pun menyarankan agar seluruh petugas KPU Surabaya benar-benar menjalankan protokol kesehatan secara ketat, bahkan harus didampingi oleh ahli kesehatan, mengingat hingga hari ini belum ada pernyataan eksplisit dari KPU Surabaya tentang status Covid-19 salah satu paslon.

Bismillah, kita semua berdoa agar seluruh warga Indonesia dan Surabaya, serta di seluruh dunia ini, semuanya sehat, dan pandemi Covid-19 segera berlalu,” katanya Achmad.

Sementara KPU Surabaya sementara ini tetap tidak merubah rencana semula untuk teknis pengundian nomor urut paslon di Ballroom Hotel Singgasana, Kamis (23/9/2020) besok.

Soeprayitno Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Surabaya, Rabu (23/9/2020) mengatakan, pasangan calon yang datang lebih dulu berhak mendapatkan bola undian tahap awal untuk mengetahui siapa yang nantinya mendapatkan giliran mengambil nomor undian lebih dulu.

“Bola undian tahap pertama ini diambil oleh paslon yang datang lebih dulu. Kalau isinya nomor lebih kecil maka dia berkesempatan mengambil undian nomor urut lebih dulu,” katanya.

Nano panggilan akrab Soeprayitno menegaskan, pengundian nomor urut tetap digelar dengan protokol kesehatan ketat. Jumlah orang yang diundang juga terbatas, hanya 15 orang termasuk dua paslon. Tempat di ballroom Hotel Singgasana juga tidak menggunakan AC dan dibuat terbuka semua pintunya. “Kami juga melarang para pendukung paslon untuk ikut masuk. Yang bisa masuk hanya yang pegang undangan,” katanya. (bid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs