Relawan alumni ITS (Real ITS) menyatakan dukungannya untuk pasangan Machfud Arifin-Mujiaman.
Reni Widya Lestari Ketua Real ITS, mengatakan, Machfud-Mujiaman punya program yang jelas, realistis, sesuai fakta persoalan yang terjadi di Surabaya dan memberi solusi penanganan untuk Surabaya ke depan lebih maju dan warganya makmur.
“Paslon lain hingga detik ini tidak jelas apa programnya, hanya meneruskan kebaikan, meneruskan seperti apa itu pun tidak ada detail programnya seperti apa,” ujarnya, Minggu (29/11/2020).
Sementara itu Indarto penasehat real ITS berpendapat bahwa Kota Surabaya sering mendapat cibiran gara-gara pemimpinnya sering drama.
“Pilwali kurang hitungan hari, ayo bersaing dengan sehat, bersaing program, tunjukan program dan gagasannya untuk Surabaya ke depan lebih maju, bukan malah terus melakukan drama, buktikan kalau punya gagasan untuk pembangunan Surabaya,” ujarnya.
Mantan Ketua Karang Taruna Jawa Timur ini juga menyoroti politisasi karang taruna. Kartar tidak boleh dipolitisir apalagi mendapat jatah APBD dari Pemkot Surabaya.
“Sekarang kepemudaan di Surabaya enggak hidup. Karena Kartar pengurusnya di tingkat kecamatan, ya, Camat dan tingkat kelurahan, ya, Lurah,” jelasnya.
Reni Astuti, alumni ITS yang juga anggota DPRD Surabaya memandang, Surabaya harus dipimpin Machfud-Mujiaman untuk mengangkat potensi yang ada.
“Itu juga tidak bisa membangun sendiri, kita perlu membangun bersama-sama atau superteam yang sering dilakukan okeh Pak Machfud-Mujiaman,” jelasnya.
“Butuh pemimpin yang merakyat, sehingga bisa melibatkan seluruh komponen untuk menghidupkan berbagai potensi Surabaya.”
Sementara itu Mujiaman Calon Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 2 mengaku akan menyiapkan ruang dan program untuk karang taruna. Karena ruang berkreasi di kampung-kampung saat ini tidak ada.
“Jangankan untuk nongkrong, ruang berkreasi saja tidak ada,” jelasnya.
Mantan Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya itu bilang, keberadaan kartar sangat bagus untuk kepentingan pembangunan. Mereka bisa memberi masukan bagus untuk Surabaya.
Mujiaman yang juga Ketua Ikatan Alumni ITS ini mengatakan dukungan alumni ITS ini luar biasa. Banyak alumni yang memberikan dukungan positif.
Mujiaman menanggapi adanya baliho bela Risma dengan santai. Dirinya akan mengambil sisi positifnya saja dari kejadian itu.
Sebagai pemimpin, Mujiaman tidak akan mengedepankan pencitraan. Melayani masyarakat menurutnya harus dengan tulus.
“Jangan pernah ada satu titik pun apa yang dikerjakan itu dicitrakan,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah Alumni ITS lain yang mengatasnamakan Alumni ITS Pasti Siji menggelar doa bersama untuk mendukung Eri Cahyadi-Armuji di Historisma Cafe, Sabtu (28/11/2020). (den/iss)