Baliho Machfud Arifin Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 berdampingan dengan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya disertai narasi bernada kampanye menuai respons Bapilu PDIP Surabaya dan Fuad Bernardi Putra Risma.
Anas Karno Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Dewan Pimpinan Cabang PDIP Surabaya melaporkan baliho itu ke Bawaslu Kota Surabaya, kemarin, Senin (30/11/2020). Sedangkan Fuad memprotes pemuatan foto ibunya di baliho itu.
Adapun bunyi narasi kampanye yang menyertai foto Risma yang berdampingan dengan MA itu antara lain “Bela Risma, Menangkan MA (Machfud Arifin)” dan “MA Paling Mampu Lanjutkan Risma.”
Usai menyerahkan laporan ke Bawaslu kemarin, Anas mengatakan, ada dugaan pelanggaran pada alat peraga kampanye Paslon MA-Mujiaman karena memakai foto Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya. Dugaan itu yang dia laporkan.
Sementara Fuad Bernardi, merespons beredarnya baliho itu sejak beberapa waktu lalu bilang, ibunya (Risma) tidak berkenan fotonya dipakai dalam baliho yang bertujuan untuk kampanye Paslon Ma-Mujiaman.
“Ibu tidak berkenan foto dan namanya dipasang di baliho yang mengampanyekan kandidat selain Mas Eri Cahyadi dan Cak Armuji. Pemasangan foto itu jelas informasi palsu memframing seolah-olah Bu Risma mendukung Pak Machfud,” ujarnya.
Fuad dalam pernyataannya Selasa (1/12/2020) juga menegaskan, jelas-jelas Ibunya merupakan pengurus DPP PDI Perjuangan yang tentu saja mendukung penuh pasangan Eri Cahyadi dan Armuji.
Mengenai Baliho yang menuai respons pengurus DPC PDIP Surabaya dan Putra Sulung Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya ini, Tim Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman menanggapinya dengan enteng.
Imam Syafii Direktur Media dan Komunikasi (Dirkom) Tim Pemenangan Maju Paslon Nomor Urut 2 di Pilwali Surabaya mengatakan, dia tidak melihat baliho yang dilaporkan itu sebagai APK (Alat Peraga Kampanye).
“Kalau saya lihat, bentuknya bukan APK. Tapi spontanitas warga Surabaya yang bersimpati kepada Bu Risma, namun juga menginginkan pak Machfud jadi pengganti Bu Risma,” kata Imam melalui pesan di salah satu Grup WhatsApp.
Sekadar diketahui, sejak beredarnya video kampanye Banteng Ketaton menyanyikan yel-yel “Hancurkan Risma”, sejumlah gerakan “Bela Risma” bermunculan. Salah satunya berupa baliho yang terpasang di banyak lokasi di Surabaya.(den/dfn/lim)