Sabtu, 23 November 2024

PSI Sarankan Risma Jangan Goyah dengan Serangan Negatif

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Yusuf Lakaseng Plt Ketua DPD PSI Surabaya (tengah). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Yusuf Lakaseng Plt Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya berpendapat sebaiknya Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya tidak perlu merespons lebih jauh terkait serangan yang mengarah pada dugaan ujaran kebencian dari video viral yang beredar.

“Tidak usah lapor polisi. Bagi PSI, Ibu Risma adalah ibu kemajuan dan ibu pembangunan Surabaya. Menghina ibu Risma sama saja menghina impian Kartini. Ibu Risma jangan goyah,” ujarnya, Jumat (27/11/2020).

Sementara itu, William Wirakusuma Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PSI, menambahkan bahwa video tersebut jangan dibalas dengan kekerasan ataupun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

“Hadapi kejadian ini dengan bukti kerja nyata membangun Surabaya selama 10 tahun. Hadapi dengan senyuman, hadapi dengan konten kreatif, hadapi dengan tiktok,” kata William.

William bilang, beberapa hari terakhir mendekati pencoblosan Pilwali, Kota Surabaya dianggap jelek terus oleh beberapa orang. Tapi, bagi anak muda itu tidak berefek karena kenyataannya Kota Surabaya sudah berubah.

“Ekonomi kota Surabaya mulai tumbuh lagi setelah diterpa pandemi. Ekonomi anak muda terutama bertumbuhan, seperti cafe dan sebagainya,” ujarnya.

Maka tak heran, kata William, anak muda justru membuat tagar Bela Bu Risma di medsos ketika mendengar Risma diserang. “Karena Bu Risma bagi anak Surabaya itu seorang ibu mereka sendiri yang selama ini berbuat banyak memajukan Surabaya,” katanya.

Sebelumnya, sebuah video para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cawali Surabaya nomor urut 2, berisi nyanyian ‘Hancurkan Risma’ viral di sejumlah grup percakapan WhatsApp.

Dalam video berdurasi 19 detik itu, para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan bagian reff lagu ‘Menanam Jagung’ ciptaan Ibu Sud yang diganti liriknya. Lirik lagu dalam reff itu diubah berisi tentang penghancuran Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Dalam video itu, juga tampak Mat Mochtar, kader senior PDI Perjuangan yang telah dipecat DPP PDI Perjuangan, karena dianggap tidak patuh pada keputusan Megawati Soekarno Putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan yang merekom Eri Cahyadi-Armudji sebagai paslon yang diusung PDI Perjuangan di Pilwali Surabaya. Mat Mochtar dianggap membelot karena telah mendukung Machfud Arifn-Mujiaman rival Eri Cahyadi-Armudji.

Dikonfirmasi suarasurabaya.net, Kamis (26/11/2020) Mat Mochtar membenarkan kalau di dalam video itu adalah dirinya dan para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman.

“Hancur, Hancur, Hancurkan Risma, Hancurkan Risma sekarang juga. Karena pak Mochtar sudah dipecat, pak Mochtar dipecat gara-gara Risma. Lak ngono ta,” ujar Mat Mochtar mengulangi nyanyiannya yang di video viral.

Mat Mochtar bilang, alasan melakukan hal itu karena kecewa dengan Risma yang lebih memilih Eri Cahyadi dari pada Whisnu Sakti Buana untuk dicalonkan Wali Kota penggantinya.

Lapo gak onok gawene ngekei rekom Eri. Whisnu itu kan kader partai, pejuang partai, loyal pada partai. Mulai partai susah sampai sekarang tetap loyal. Jadi Wakil Wali Kota dua periode,” katanya.(bid/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs