Jumat, 22 November 2024

Petani Curhat, Gus Muhdlor Punya Resepnya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ahmad Muhdlor Ali Bakal Calon Bupati Sidoarjo saat meninjau salah satu lahan pertanian warga Sidoarjo. Foto: Istimewa

Ahmad Muhdlor Ali Bakal Calon Bupati Sidoarjo menekankan pentingnya pengembangan sektor pertanian agar petani tidak semakin terpinggirkan. Dia juga mengingatkan ketahanan pangan, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir.

”Saya sering keliling, duduk bersama para petani, ada banyak yang curhat. Mereka sekarang tidak mendapat perhatian,” ujar pria yang akrab disapa Gus Muhdlor, Senin (3/8/2020).

Menurutnya, pengembangan sektor  pertanian Sidoarjo harus selaras dengan upaya pembangunan ketahanan pangan masyarakat.

”Kalau bicara ketahanan pangan, maka bicara supply and demand. Supply ini soal ketersediaan pangan, demand soal daya beli warga. Kita harus memastikan kedua hal itu selaras. Artinya kesejahteraan petani meningkat, dan di sisi lain daya beli warga terjaga baik lewat stabilisasi harga,” ujarnya.

Dia mengaku punya resep untuk memacu kinerja pertanian sekaligus ketahanan pangan di Sidoarjo. Ada lima poin resep. Pertama, meningkatkan fasilitasi input pertanian melalui APBD. Baik ketersediaan pupuk, benih unggul, pengendali hama, sampai mekanisasi pertanian.

”Termasuk juga sangat penting mengendalikan konversi lahan dan infrastruktur sumberdaya air,” kata Muhdlor.

Kedua, melakukan pengembangan SDM dan mengakselerasi regenerasi pelaku usaha tani. Muhdlor menyoroti sektor pertanian yang kini tak lagi diminati anak muda. Mayoritas rumah tangga usaha pertanian didominasi petani usia 45-65 tahun sampai lebih dari 64 persen.

”Pertanian kurang dilirik, dianggap kurang bergengsi dan tidak menjanjikan masa depan. Padahal, ini sektor vital. Dari mana makanan di atas meja makan kita kalau bukan dari petani?” Tanya dia.

Karena itu, Muhdlor menyiapkan berbagai skema pengembangan SDM pertanian. Selain mengefektifkan sistem penyuluhan, dia akan siapkan beasiswa ilmu pertanian untuk anak muda di sentra pertanian, yang kemudian ilmunya bisa diaplikasikan di desanya.

Selain itu, pemerintah daerah harus mengembangkan banyak aktivitas yang menarik minat anak muda untuk menggeluti pertanian. ”Kita akan bikin program wirausahawan muda pertanian, mengembangkan banyak startup pertanian di Sidoarjo,” paparnya.

”Yang tidak boleh dilupakan, dukungan APBD agar sebanyak mungkin mengkaver asuransi pertanian untuk melindungi petani, sehingga sektor ini tetap menarik untuk digeluti,” katanya.

Ketiga, soal permodalan. Menurutnya, Pemda harus memfasilitasi permodalan yang ramah untuk petani. Ramah dengan karakteristik khusus seperti memperhitungkan masa tanam sampai masa panen.

Keempat, mengkoneksikan sektor pertanian dengan beragam sektor lainnya, terutama jasa dan industri. ”Agroindustri dan UMKM adalah olahan pangan harus difasilitasi untuk menciptakan nilai tambah yang menyejahterakan petani,” ujarnya.

Kelima, Muhdlor bilang, upaya memitigasi risiko penurunan ketahanan pangan, apalagi di tengah pandemi Covid-19, di mana banyak masyarakat di-PHK sehingga terjadi penurunan daya beli terhadap produk pertanian.

”Urban farming dan pemanfaatan lahan pekarangan bisa jadi solusi pangan mandiri. Pemda bisa membantu bibit, tentu dengan karakter khas, seperti sayuran dengan masa panen singkat, agar masif dikembangkan di rumah-rumah warga,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs