Kalangan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mengapresiasi langkah Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya yang sukses menjadikan rumah kelahiran Presiden Sukarno (Bung Karno) jadi aset negara.
Rumah bersejarah di Jalan Pandean IV nomor 40, Surabaya itu telah diserahterimakan dari pemilik kepada Pemkot Surabaya bertepatan di Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, 17 Agustus lalu.
SW Nugroho Wakil Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur mengapresiasi langkah Risma sehingga rumah bersejarah itu bisa bermanfaat untuk kepentingan umum, terutama mengedukasi publik tentang nilai-nilai nasionalisme.
Pemkot Surabaya akan memfungsikan Rumah Kelahiran Bung Karno sebagai museum. Nugroho menilai, langkah itu sudah tepat sehingga bisa menjadi media untuk menyelami semangat nasionalisme sang proklamator bangsa.
“Sehingga, ke depan, publik termasuk para kader PDI Perjuangan bisa mengunjungi rumah kelahiran Bung Karno itu untuk menghikmati nilai-nilai kejuangan dan ajaran-ajaran Bung Karno,” papar anggota DPRD Jatim itu.
Nugroho mengusulkan agar museum itu juga dilengkapi berbagai instrumen teknologi yang canggih. Salah satu misalnya, virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) kisah hidup Bung Karno sejak lahir.
“Dari rumah itu kita juga bisa menghayati, misalnya ketika Bung Karno merenung di bawah pohon sukun di Ende untuk berkontemplasi tentang bangsa ini, sehingga tercetus ide-ide besar seperti Pancasila,” ujarnya.
Khusnul Khotimah Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya menambahkan, dengan kembalinya Rumah Kelahiran Bung Karno pada negara, maka semakin teguh Kota Pahlawan ini sebagai dapur nasionalisme Indonesia.
“Surabaya menjadi konvergensi banyak hal keren untuk Indonesia; mulai semangat nasionalisme, pergerakan fisik untuk kemerdekaan, dan kerja nyata mengisi kemerdekaan yang membawa kota ini berkelas dunia, sekaligus tetap membumi melalui program pro wong cilik sejak era Wali Kota Bambang DH dan Tri Rismaharini,” kata anggota DPRD Kota Surabaya itu.(den)