KPU Provinsi Jawa Timur mendata, rata-rata partisipasi masyarakat 19 kabupaten/kota di Jatim dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 mencapai 70,58 persen.
Gogot Cahyo Baskoro Anggota KPU Jatim Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat mengatakan, hasil penghitungan partisipasi masyarakat ini masih sementara.
“Secara umum parmas di Jatim lumayan bagus dibandingkan Pilkada 5 tahun sebelumnya, walau dilaksanakan di masa pandemi Covid-19,” kata Gogot secara tertulis, Jumat (11/12/2020).
KPU Jatim membandingkan dengan partisipasi masyarakat di Pilkada Serentak 2015 lalu. Tanpa pertimbangan penambahan jumlah pemilih tetap, parmas di Jatim meningkat 6,63 persen.
Pada 2015 lalu rata-rata partisipasi masyarakat di Jatim mencapai 70,58 persen. Meski demikian, capaian rata-rata partisipasi masyarakat kali ini belum mencapai target KPU RI.
Beberapa waktu sebelum hari pemungutan suara, Arief Budiman Ketua KPU RI menyatakan, pada Pilkada Serentak 2020 ini KPU menargetkan angka Parmas mencapai 77,5 persen.
“Data ini diperoleh dari Bakesbangpol setempat. Data Parmas resmi masih menunggu hasil rekapitulasi di kabupaten/kota,” kata Gogot dalam keterangan yang sama.
Sementara, dari 19 kabupaten/kota penyelenggara Pilkada Serentak 2020, partisipasi masyarakat di Pilwali Surabaya tahun ini adalah yang terendah di antara daerah lainnya.
Berdasarkan data sementara KPU Jatim, partisipasi masyarakat di Pilwali Surabaya kali ini hanya 53 persen meskipun mengalami peningkatan dari Pilwali 2015 silam.
Pada 2015 silam, partisipasi masyarakat Kota Surabaya dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya hanya 52,17 persen. Ada peningkatan 0,83 persen.
Surabaya termasuk di antara 16 kabupaten/kota di Jatim menurut data sementara KPU ini yang mengalami peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak kali ini.
Peningkatan partisipasi masyarakat tertinggi ada di Kabupaten Tuban. Dari 51,91 persen pada Pilkada Serentak 2015 silam menjadi 77,60 persen pada Pilkada kali ini.
Tuban juga masuk lima daerah dengan Parmas melampaui target nasional. Selain Tuban ada Lamongan (77,9 persen), Gresik (78,5 persen), Kabupaten Mojokerto (78 persen), dan Kota Blitar (79,2 persen).
Sementara, ada tiga daerah di Jatim mengalami penurunan partisipasi masyarakat. Antara lain Trenggalek (-0,23 persen), Kabupaten Malang (-0,38 persen), dan Kota Pasuruan (-3,11 persen).
Data Sementara Partisipasi Masyarakat di Pilkada Serentak 2020 di Jatim.
1. Pacitan 66,66 persen
2. Ponorogo 74.67 persen
3. Ngawi 77.36 persen
4. Tuban 77,6 persen
5. Lamongan 77,9 persen
6. Gresik, 78,5 persen
7. Sidoarjo 71,7 persen
8. Mojokerto 78 persen
9. Kediri 65,23 persen
10. Trenggalek 67,59 persen
11. Blitar 66 persen
12. Malang 58 persen
13. Jember 58,50 persen
14. Banyuwangi 64 persen
15. Situbondo 77 persen
16. Sumenep 74 persen
17. Kota Pasuruan 68,07 persen
18. Kota Blitar 79,2 persen
19. Kota Surabaya 53 persen
Lima kabupaten/kota melampaui target nasional.
1) Tuban 77,6 persen
2) Lamongan 77,9 persen
3) Gresik 78,5 persen
4) Mojokerto 78 persen
5) Kota Blitar 79,2 persen.
Tiga kabupaten/kota mengalami penurunan Parmas.
1) Trenggalek 0,23 persen
2) Malang 0,39 persen
3) Kota Pasuruan 11,54 persen. (den/ang)