Jumat, 22 November 2024

Parpol Pengusung MAJU Bentuk Satgas Anti-Kecurangan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Satgas GEBRAK mendeklarasikan diri di Posko Pemenangan Paslon MAJU di Jalan Basuki Rahmat, Jumat (6/11/2020). Foto: Istimewa

Delapan partai politik (parpol) pengusung Machfud Arifin-Mujiaman membentuk Satgas Gerakan Bersama Anti Kecurangan (Gebrak) untuk mengantisipasi pelbagai pelanggaran yang mereka yakini terjadi di Pilkada Surabaya 2020.

Satgas ini mendeklarasikan diri di Posko Pemenangan Paslon MAJU di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jumat (6/11/2020) dengan menunjukan foto-foto bukti kecurangan yang diduga dilakukan oleh paslon pesaing MAJU.

Asrori Muslich Koordinator Gebrak mengatakan, Satgas Gebrak ini ada sebagai bentuk kepedulian delapan Parpol pengusung MAJU agar pelaksanaan Pilwali Surabaya 2020 berlangsung penuh kejujuran dan integritas.

Selama masa kampanye, Tim Pemenangan maupun Parpol pengusung MAJU menyatakan kerap menemukan pelbagai pelanggaran baik berupa ketidaknetralan ASN Pemkot Surabaya dan lain sebagainya.

Asrori bilang, ada pihak yang dengan jelas melakukan pelanggaran aturan untuk memenangkan jagonya. Salah satunya dengan memasang gambar di pohon dengan menggunakan paku.

“Detik-detik akhir ini sudah kelihatan kecurangan yang masif, terstruktur, dan sistematis oleh paslon sebelah. Seperti gambar yang kami bawa ini bentuk kecurangan yang ada,” kata kader Garda Bangsa PKB Surabaya itu.

Selain itu, menurutnya, banyak kabar hoaks tentang pasangan MAJU yang disampaikan tim lawan. Paling parah, kata dia, terkait indikasi pelibatan ASN dan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dalam kampanye di luar jadwal cuti.

Itulah yang membuat delapan parpol yang berkomitmen memenangkan Paslon MAJU, paslon nomor urut dua, di Pilwali Surabaya 9 Desember mendatang, geram dan enggan tinggal diam dengan semua kecurangan itu.

“Spirit kami bersatu melawan kecurangan dan ketidakadilan. Harusnya ada keadilan dalam berkontestasi agar pesta demokrasi ini berjalan fair, tapi fakta yang terjadi malah sebaliknya, Ini bentuk kekecewaan kami,” ujar Asrori.

Dia berpendapat, kecurangan di Pilwali Surabaya 2020 itu sangat miris. Penduduknya sudah sangat cerdas tapi Pemkot mendidik yang tidak benar hanya karena ingin memenangkan paslon yang mereka dukung.

Satgas Gebrak akan mendorong agar masyarakat sadar dan peduli terhadap kemajuan Surabaya dengan saling mengawasi kontestasi Pilwali 2020 supaya bisa berjalan lancar, jujur, dan berintegritas.

“Kami akan mengawal semua TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ada di Surabaya supaya tidak terjadi kecurangan saat hari pemungutan suara nanti,” seru Asrori disambut teriakan siap dari seluruh anggota Satgas Gebrak.(den/dfn/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs