Mujiaman Sukirno Calon Wakil Wali Kota Surabaya menaruh perhatian khusus pada masalah hunian di Surabaya masih menjadi problem yang belum terselesaikan.
Mantan Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Surabaya itu berpendapat masalah hunian masyarakat ini harus segera diselesaikan mengingat makin meningkatnya penduduk Surabaya.
“Masih banyak saudara kita yang tinggal di tempat kumuh dengan lingkungan tidak layak, seperti di bantaran sungai, di atas kuburan, dan pinggir rel kereta api yang membahayakan. Ini masalah riil di Surabaya,” ujarnya.
Karenanya, bila dia terpilih menjadi Wakil Wali Kota bersama Machfud Arifin, dia akan segera mengatasi masalah hunian ini. Sebab, kata dia, semakin terlambat menyelesaikan akan semakin bertambah penderitaan masyarakat.
Saat ini sekitar 9.000 masyarakat Surabaya belum mempunyai tempat tinggal. Dia akan memprioritaskan program untuk masyarakat yang belum punya rumah sama sekali.
“Lalu saudara kita yang menempati tempat yang tidak layak,” katanya.
Mujiaman bilang, kalau paslon nomer 2 Machfud Arifin-Mujiaman menang dalam Pilwali Surabaya 2020, dia bersama MA menargetkan dalam lima tahun kepemimpinan mereka untuk mengatasi problem hunian di Surabaya.
“Kami targetkan 5 tahun kepemimpinan ke depan harus punya model bagaimana menyelesaikan rumah kumuh supaya menjadi hunian yang layak. Punya daya dukung lingkunhan yang bagus. Maju kotane, makmur wargane,” katanya.
Selain hunian, Mujiaman juga berjanji akan menyelesaikan masalah status tanah warga yang bertahun-tahun tidak ada kepastian. Rasidi Ketua RW 06, Kelurahan Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari bilang, di wilayahnya masih banyak satus tanah warganya yang belum jelas.
“Dulu bu Risma sempet datang ke sini, beliau berjanji akan menyelesaikan masalah tanah warga ini. Namun sampai sekarang belum ada kejelasan,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap kepada paslon MA-Mujiaman untuk menyelesaikan problem itu. (den/ang/iss)