Jumat, 22 November 2024

Machfud Arifin: Banyak Daerah Pinggiran Surabaya Belum Dapat Perhatian

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Deklarasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Suramadu di Hotel Marcure, Surabaya, Minggu (4/10/2020). Foto: Istimewa

Machfud Arifin (MA) Calon Wali Kota Surabaya Nomor Urut 2 yang berpasangan dengan Mujiaman Sukirno berpendapat, masih banyak daerah di pinggiran Kota Pahlawan yang kurang mendapat perhatian dari Pemkot.

Dalam deklarasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Suramadu di Hotel Marcure, Surabaya, Minggu (4/10/2020), MA mengaku prihatin dengan temuannya itu. Nasib pinggiran kota itu, kata dia, ditentukan 67 hari lagi.

“Waktunya kurang 67 hari lagi, mau berubah tidak Kota Surabaya ini?” Tanya MA kepada 200 anggota LPM Suramadu yang menghadiri deklarasi itu. Secara serempak anggota LPM Suramadu itu berteriak, “mau!”

Beberapa daerah yang kurang perhatian Pemkot itu, menurut MA, antara lain Asemrowo, Tambak Dalam, Tambak Gringsing, Wonokusumo, Kedinding, dan Sidotopo.

“Sungguh memprihatinkan,” katanya.

Kalau terpilih sebagai Wali Kota Surabaya, MA berjanji akan meratakan pembangunan di seluruh kawasan Surabaya. MA tidak hanya memperhatikan daerah tertentu saja.

“Kami nanti (kalau terpilih) akan mengubah Asemrowo menjadi Asemrowo City begitu, lho. Keren kan?” Tanya MA di atas podium sembari meminta warga warga Surabaya tidak diam saja melihat pembangunan yang tidak merata.

MA bilang, Surabaya perlu ada lompatan besar untuk meratakan pembangunan. Ini seperti yang pernah disampaikan Azrul Ananda Presiden Persebaya beberapa waktu lalu dalam kegiatan kampanye MA-Mujiaman.

“Saya ingin tidak hanya satu dua lompatan saja. Tapi empat, delapan, enam belas lompatan untuk bersaing dengan kota-kota di negera maju. Memang Surabaya sudah hebat, hebat dari sisi taman,” kata MA.

Dalam kegiatan lain di hari yang sama, 18 komunitas dan kelompok masyarakat yang tergabung dalam relawan Siti Anggraenie Hapsari (SAH) mendeklarasikan dukungan untuk Paslon mulai kerap disingkat Paslon MAJU itu.

Mujiat Ketua RT 07 Tenggilis Utara bilang, dirinya sudah bosan dengan janji-janji yang diberikan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya selama dua priode masa jabatannya. Apa yang Risma janjikan, menurutnya tidak pernah terealisasi.

“Janjinya, semua pengurus RT dan RW diberi kesejahteraan. Tapi mana buktinya? Sampai dua priode ini apa yang kami dapat? Kami cuma dapat janji manis saja,” kata Mujiat dalam deklarasi Relawan SAH, Minggu malam.

Dengan menghadiri deklarasi itu, Mujiat meyakini bahwa Machfud-Mujiaman mampu membuat loncatan untuk Surabaya. Karena itu dia mendukung keduanya agar terpilih menjadi Wali Kota Surabaya periode berikutnya.

SAH mengajak para relawanya untuk bahu-membahu untuk memenangkan Paslon nomer urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman.

“Kita bahu-membahu menangkan pak machfud-Mujiaman,” katanya.

Dalam kesempatan deklarasi relawan SAH itu, Machfud Arifin menegaskan dia tidak hanya berjanji meratakan pembangunan Kota Surabaya. Dia juga berjanji akan mengalokasikan angggaran untuk setiap RT senilai Rp150 juta.

Machfud menegaskan, alokasi anggaran untuk setiap RT senilai Rp150 juta itu memungkinkan karena APBD Kota Surabaya cukup besar. Mencapai rata-rata kurang lebih Rp10,3 triliun setiap tahunnya.

Pengalokasian anggaran untuk RT ini akan berlaku merata. Dengan demikian, bila di satu wilayah Rukun Warga ada 10 RT, bila MA terpilih sebagai Wali Kota dia akan mengalokasikan Rp1,5 miliar untuk RW itu.

“Karena APBD kita ini. Kita sangat mampu memeratakan pembangunan, tidak hanya ditengah kota saja, tapi sampai ke kampung-kampung yang ada di Surabaya,” klaim Machfud Arifin. (den/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs