Jumat, 22 November 2024

MA-Mujiaman Siap Bebaskan Warga dari Bayang-Bayang Penggusuran

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Machfud Arifin berdialog dengan warga Kapasari Pedukuhan. Foto: Istimewa

Warga Kapasari Pedukuhan RT 09 RW 10, kelurahan Tambakrejo, Simokerto Surabaya yang mayoritas para ibu-ibu, mengeluh ke Ajeng Wira Wati Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, soal status lahan tempat tinggal mereka yang masih sengketa dengan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Mereka menginginkan adanya perubahan kepemimpinan agar persoalan sengketa lahannya yang sudah berlangsung puluhan tahun ini, bisa terselesaikan dengan status jelas.

Dalam acara temu warga tersebut, Jumat (9/10/2020) sore, Ajeng Wira Wati menghadirkan juga, BF Sutadi Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, dan Machfud Arifin Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 yang mendengarkan secara langsung keluhan warga Kapasari Pedukuhan. Sampai sekarang warga belum bisa lepas dari bayang-bayang penggusuran.

“Warga jangan diposisikan dalam ketakutan seterusnya, kebutuhan hunian juga memerlukan kepastian. Sayangnya hingga kini belum ada rencana bergerak mencari solusi. Warga berharap saat Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman menang nantinya, ada segera jalan yang terbuka,” ungkap Ajeng kepada warga.

Hunian di pinggir rel kereta api (KA), kata politisi Gerindra ini, juga harus menjadi perhatian yang cukup serius soal keamanannya. Apalagi posisi rumah warga Kapasari Pedukuhan sangat berhimpitan dengan rel KA tanpa ada pembatas atau penyekatnya. Ke depan dirinya berharap ada solusi terkait masalah keamanan hunian pinggir rel KA.

“Harapan saya dan warga di sini semoga menjadi benar-benar lingkungan aman bagi keluarga, ramah keluarga,” lanjut Ajeng. (bid/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs