Jumat, 22 November 2024

Elektabilitas Mas Iin di Pilbup Sidoarjo Tergerus Kasus Bapaknya

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Agnes Tuti Rumiati Pakar Statistika sekaligus Tenaga Ahli Tim Survei Pilkada ITS saat merilis hasil survei di Surabaya pada Kamis (12/3/2020). Foto : Baskoro suarasurabaya.net

Elektabilitas Mas Iin (Ahmad Amir Aslichin) tergerus kasus korupsi yang menimpa bapaknya, Saiful Ilah mantan Bupati Sidoarjo. Hal ini terlihat dari hasil survei ITS-JTV yang menggunakan metodologi stratified sampling morgan dengan sampel 360 populasi warga Sidoarjo.

Dari hasil survei ini, elektabilitas Mas Iin hanya 1,65 persen. Sedangkan, jumlah responden yang sudah pasti tidak akan memilih Mas Iin sebanyak 52,07 persen. Bakal Calon Bupati Sidoarjo ini hanya memiliki peluang pada sekitar 46,28 persen responden yang belum menentukan pilihan.

Agnes Tuti Rumiati Pakar Statistika sekaligus Tenaga Ahli Tim Survei Pilkada ITS mengatakan, masyarakat memang kemungkinan menghubung-hubungkan kasus korupsi yang dialami Saiful Ilah dengan sosok Mas IIn.

“Tidak menutup kemungkinan seperti itu. Tapi kalau kita lihat, sebetulnya yang kenal dengan mas Iin belum terlalu banyak. Yang kenal Mas Iin itu cuman 14 persen (14,17 persen). Belum banyak,” ujar Agnes.

Ia menambahkan, hal ini juga jadi tantangan untuk Mas Iin jika tetap ingin maju di Pilbup Sidoarjo. Bakal Cabup ini harus mampu membuktikan jika sosoknya berbeda dengan Saiful Ilah.

Agnes menambahkan, dari hasil survei yang ada, peluang mas Iin menambah elektabilitas cukup rendah.

“Peluangnya mas Iin itu, cuma 46 persen. Jadi yang bisa jadi pemilih itu agak kecil. Dibandingkan yang sudah memastikan tidak memilih. Tapi tetep harus dilihat suara seterusnya. Kan ini bukan hasil akhir, baru survei pertama. Kalau ingin yang tidak memilih jadi memilih, itu harus besar sekali effortnya,” jelasnya.

Dalam hasil survey ini, terungkap juga kriteria-kriteria utama dari seorang pemimpin yang diinginkan oleh warga Sidoarjo. Kriteria terpenting yaitu jujur dan tidak korupsi. Kemudian disusul kapasitas menyelesaikan beberapa persoalan seperti ekonomi, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

“Kriteria pemimpin yang diinginkan, kalau kita lihat kriteria yang diinginkan, jujur itu nomor satu. Mereka menunggu siapa yang paling jujur diantara semua. Itu yang dipilih. Dengan punya sejarah bersih dari korupsi,” katanya. (bas/ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs