Tri Rismaharini Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Wali Kota Surabaya tidak ‘Gede Rasa’ atau GR ketika mendapat pujian dan ungkapan terima kasih dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Risma tidak mau buru-buru berpikir bahwa pujian Megawati itu adalah sinyal kepada dirinya untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta berikutnya, atau jabatan lain seperti menjadi anggota kabinet. Risma memilih mengerjakan tugasnya di partai sekaligus menuntaskan jabatannya hingga tahun 2021.
“Saya terus terang tidak pernah berpikir peluang untuk jabatan. Karena bagi saya itu pantang meminta jabatan,” kata Risma di lokasi Rakernas PDIP, di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
Risma mengaku perjalanan hidupnya selalu mengalir. Tidak ada ambisi jabatan yang diinginkan, apalagi selepas nanti tidak menjabat orang nomor satu di Surabaya.
Maka baginya, pujian dari Megawati adalah motivasi agar kepala daerah lainnya dari PDIP bekerja lebih keras.
“Saya terima kasih atas kepercayaan dari Bu Mega. Meskipun saya selalu sampaikan bahwa tujuan (kerja) saya bukan saya mendapat penghargaan atau apapun,” kata dia.
Lebih jauh, dicecar wartawan soal kemungkinan dirinya maju sebagai calon kepala daerah di Jakarta, Risma mengaku belakangan ini kerap ditanyai oleh berbagai orang. Yakni terkait langkah selanjutnya atau ‘naik kelas’ setelah habis dua periode jabatan Walikota di Surabaya. Dan Risma memilih untuk menyerahkannya kepada takdir dari Yang Maha Kuasa.
“Nanti itu. Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan. Karena saya sampaikan, saya tidak mau kemudian, saya punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan. Itu yang saya tidak mau, karena itu berat,” ujar Risma.
Selama Rakernas PDIP, Risma juga selalu mengecek kondisi Surabaya dengan komputer jinjingnya. Risma juga sempat mengecek beberapa rumah pompa dan pintu air di Surabaya melalui komputernya menngingat sekarang sedang musim hujan dan angin kencang.(faz/iss)