Jumat, 22 November 2024

Buntut Video ‘Hancurkan Risma’, Forkom LPMK: Jangan Kampanye Brutal

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Para Anggota Forum Komunikasi LPMK Surabaya saat deklarasi menyerukan Pilwali Surabaya damai. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Forum Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kota Surabaya menyerukan agar masyarakat dan warga Surabaya menciptakan Pilwali Surabaya dengan damai. Seruan itu sebagai respons mulai munculnya kampanye hitam.

Unsi Fauzi Ketua Forum Komunikasi LPMK Surabaya mengaku mulai menemukan kampanye hitam yang provokatif beredar di media sosial.

Termasuk video para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cawali Surabaya nomor urut 2, berisi nyanyian ‘Hancurkan Risma’ yang viral di sejumlah grup percakapan WhatsApp.

“Saya sangat sedih dan kecewa ada kampanye provokatif seperti itu. Mungkin ini kampanye hitam. Saya jelas tidak suka dan kaget ada video yang viral seperti ini. Kata hati saya berontak melihat video tersebut,” ujar Fauzi, Kamis (26/11/2020).

Menurut Fauzi, video viral tersebut juga membuat banyak Ketua LPMK kecewa karena ada kampanye yang menyerang Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dengan nyanyian provokatif.

“Sebagai warga Surabaya, mereka tidak terima marwah wali kota direndahkan. Bu Risma itu saat ini masih menjabat Wali Kota Surabaya. Sehingga jangan kampanye brutal seperti itu. Dampak buruknya sangat luar biasa,” ungkapnya.

Fauzi juga menyinggung adanya Mat Mochtar di video viral tersebut. Seharusnya, kata Fauzi, Mat Mochtar sebagai tokoh senior di Surabaya bisa memberikan contoh kampanye yang menyejukkan. Tidak justru ikut menyanyikan lagu provokatif hancurkan Bu Risma.

“Saya sangat menyesalkan beliau ikut menyanyikan lagu yang sangat provokatif itu,” katanya.

Sebelumnya, Sebuah video para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cawali Surabaya nomor urut 2, berisi nyanyian ‘Hancurkan Risma’ viral di sejumlah grup percakapan WhatsApp.

Dalam video berdurasi 19 detik itu, para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan bagian reff lagu ‘Menanam Jagung’ ciptaan Ibu Sud yang diganti liriknya. Lirik lagu dalam reff itu diubah berisi tentang penghancuran Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Dalam video itu, juga tampak Mat Mochtar, kader senior PDI Perjuangan yang telah dipecat DPP PDI Perjuangan, karena dianggap tidak patuh pada keputusan Megawati Soekarno Putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan yang merekom Eri Cahyadi-Armudji sebagai paslon yang diusung PDI Perjuangan di Pilwali Surabaya.

Mat Mochtar dianggap membelot karena telah mendukung Machfud Arifn-Mujiaman rival Eri Cahyadi-Armudji.

Dikonfirmasi suarasurabaya.net, Kamis (26/11/2020), Mat Mochtar membenarkan kalau di dalam video itu adalah dirinya dan para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman.

“Hancur, Hancur, Hancurkan Risma, Hancurkan Risma sekarang juga. Karena pak Mochtar sudah dipecat, pak Mochtar dipecat gara-gara Risma. Lak ngono ta,” ujar Mat Mochtar mengulangi nyanyiannya yang di video viral.

Mat Mochtar bilang, alasan melakukan hal itu karena kecewa dengan Risma yang lebih memilih Eri Cahyadi dari pada Whisnu Sakti Buana untuk dicalonkan Wali Kota penggantinya.

Lapo gak onok gawene ngekei rekom Eri. Whisnu itu kan kader partai, pejuang partai, loyal pada partai. Mulai partai susah sampai sekarang tetap loyal. Jadi Wakil Wali Kota dua periode,” katanya.(bid/tin/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs