Jumat, 22 November 2024

Bacabub Sidoarjo ini Soroti Pajak untuk Sawah Produktif

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ahmad Amir Aslichin (kiri) calon bupati Sidoarjo. Foto; Istimewa

Ahmad Amir Aslichin Bakal Calon Bupati (bacabup) Sidoarjo menilai peningkatan sektor pangan di bidang pertanian harus ditingkatkan di Sidoarjo. Lahan pertanian harus dikelola untuk menjaga swasembada pangan di daerah masing-masing.

“Karena itu, sejumlah permasalahan di bidang pertanian harus segera dicarikan solusinya,” kata Mas Iin, Rabu (24/6/2020).

Dia mencontohkan, minimnya jumlah tenaga/buruh tani yang tersedia di lokal desa. Generasi muda (putra-putri) petani tidak tertarik mengelola atau mengerjakan lahan pertanian milik keluarganya. Mereka lebih memilih berprofesi di bidang lain.

“Banyak pemilik lahan yang sudah tidak ingin menjadi pengelola lagi. Sehingga ingin segera menjualnya ataupun mengalihfungsikan untuk dijadikan perluasan rumah maupun dijadikan tempat usaha,” ujarnya.

Anggota Komisi B (bidang perekonomian) DPRD Jawa Timur itu menambahkan, mahalnya ongkos kerja buruh tani juga menjadi hambatan. Rendahnya harga gabah serta kurangnya modernisasi alat-alat pertanian juga harus segera ada tanggapan cepat dari pemerintah.

“Hal itulah yang membuat banyak pemilik lahan pertanian enggan dan tidak mau meneruskan usaha bidang pertanian,” kata anggota Fraksi PKB yang akrab disapa Mas Iin itu.

Mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo dua periode tersebut juga menyayangkan masih mahalnya harga pupuk. Selain itu kesulitan air di musim kemarau karena saluran irigasi yang macet. Padahal lahan pertanian di Sidoarjo harus bisa menjadi pemasok kebutuhan pangan daerahnya sendiri.

“Banyak yang bisa dibantu pemerintah daerah agar petani bisa makmur dengan hasil pertanian yang melimpah,” kata alumnus Universitas Airlangga itu.

Untuk itu, lanjut Mas Iin, pemerintah harus berani menaikkan harga gabah untuk peningkatan kestabilan harga beras dan meningkatkan kesejahteraan petani. Menurunkan harga pupuk serta memberikan keringanan biaya PBB seminimnya untuk sawah produktif.

Founder Sidoarjo Bisa ini juga meminta agar pembuatan sumur ataupun waduk kecil dilakukan untuk wilayah yang sering kurang air saat musim kemarau. Penanggulangan banjir di wilayah sawah pada musim hujan juga harus dituntaskan. “Petani menjadi salah satu ujung tombak terlaksananya ketahanan pangan. Aspirasi dan kebutuhannya harus kita penuhi,” ucap Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Timur itu.

Sementara itu, Wahyudin Zuhri anggota Komisi B DPRD Sidoarjo, juga meminta pertanian di Sidoarjo ditingkatkan. Baik dari sektor tanaman padi atau tebu. “Karena kebutuhan pokok kita itu adalah beras, makanya sektor pertanian dan ketahanan pangan kita perlu untuk ditingkatkan,” katanya politisi PKB itu.

Wahyudin berkeinginan lahan pertanian di Sidoarjo itu tetap subur dan produktif. Artinya ketika musim hujan tidak banjir, kalau musim kemarau tidak kekeringan. “Sehingga petani itu tetap bisa bercocok tanam secara terus menerus, tanpa terpengaruh oleh musim, akan tetapi pupuk untuk petani harus tercukupi, jangan sampai Masyarakat kekurangan pupuk untuk lahan padinya,” urainya.

Lebih lanjut, kata dia, Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo harus mengoptimalkan aliran sungai atau irigasi, bendungan dan sarana pertanian lainnya. “Bina terkait juga sudah selayaknya menyiapkan teknologi tepat guna, sehingga hasilnya juga akan lebih baik,” katanya. (bid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs