Wiranto Menkopolhukam mengatakan kalau menjelang Pemilu serentak 17 April 2019 marak hoaks atau berita bohong. Hoaks ini merupakan ancaman baru karena pada pemilu-pemilu sebelumnya tidak ada.
“Kita tahu bahwa saat ini cukup marak hoaks (berita bohong). Kita menghadapi ancaman baru yang pemilu sebelumnya tidak ada,” ujar Wiranto dalam konferensi pers dalam rangka pelaksanaan video conference koordinasi kesiapan pengamanan tahapan masa rapat umum/kampanye serta tahapan penghitungan suara di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta pusat, Rabu (20/3/2019)
Menurut Wiranto, hoaks itu bentuk teror yang meneror psikologi masyarakat, sehingga harus diatasi dengan cara yang keras dan tegas.
Tetapi, kata dia, ketegasan itu tetap bertumpu pada hukum yang berlaku.
“Hoaks ini teror karena meneror psikologi masyarakat. Oleh karena itu kita hadapi sebagai teror, segera kita atasi dengan cara-cara yang keras dan tegas, tapi tetap bertumpu pada hukum,” tegasnya.
Menkopolhukam juga membantah kalau akan ada kerusuhan sebelum dan sesudah pemilu.
“Nah sekarang ini muncul isu seakan-akan Pemilu ini tidak akan aman yang memunculkan kerusuhan-kerusuhan baik sebelum maupun sesudah. Ini isu, tidak ada indikasi, tidak ada eskalasi kemanan yang meningkat yang menimbulkan itu,” kata dia.
Tujuan teror hoaks itu, kata dia, agar masyarakat takut memilih, dan kabur keluar negeri sebelum Pemilu.
“Saya katakan, ini isu, tidak ada dasar. Aparat keamanan dan intelijen kita memastikan bahwa Pemilu akan aman,” jelasnya.
Untuk itu, Wiranto minta kepada aparat keamanan di daerah untuk menjelaskan kepada masyarakat kalau pemilu akan aman dan mengajak masyarakat untuk mencoblos pada saat pemilu.
Selain itu, kata Wiranto, aparat keamanan di daerah-daerah juga mengajak masyarakat agar tidak golput pada Pemilu serentak nanti.
“Dengan demikian tugas-tugas saudara sekalian di daerah adalah menjelaskan ke masyarakat bahwa pemilu akan aman, dan mengajak masyarakat agar tidak Golput tapi berbondong-bondong ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya dan anda jamin para pemilih dapat kita antar ke TPS tanpa ada gangguan fisik,” pungkas Wiranto.(faz/ipg)