Kendati Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya digelar 2020, namun beberapa nama mulai mencuat di deretan bursa bakal calon pengganti Tri Rismaharini. Eri Cahyadi salah satu nama yang juga santer diperkirakan ikut running dalam perebutan kursi Surya 1.
Menanggapi hal ini, Eri Cahyadi selama ini lebih banyak no comment. Tapi pada Rabu malam (29/5/2019), usai menghadiri acara Lailatul Qiroah yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya di Taman Bungkul, Eri mulai mau buka suara.
“Wah mboten ah, gak onok-onok, kulo tumut Kyai. Gak ada-gak ada, saya ikut Kyai,” ujarnya kemudian terkekeh.
Namun, ketika ditanya seputar sosok Muhibbin Zuhri Ketua PCNU Surabaya yang beberapa bulan ini tampak akrab bersamanya dalam beberapa kegiatan, Eri sedikit panjang berkomentar. Eri menilai, sosok Muhibbin Zuhri merupakan sosok yang mampu mengayomi dan menggandeng semua pihak.
“Beliau kan juga dekan di IAIN Sunan Ampel (Sekarang UIN, red), bisa menggabungkan semua elemen. InsyaAllah itu. Kalau mimpin Surabaya, Alhamdullilah,” kata Eri melihat sosok Muhibbin.
Lalu, saat kembali ditanya bagaimana kemungkinan dia didorong masyarakat untuk maju Pilwali, Eri kembali ke jawaban awal bahwa dia hanya bertugas mengawal Kyai.
“Saya ngawal Kyai. Sudah,” jawab Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Sekadar diketahui, nama Eri Cahyadi mungkin tidak asing lagi di jajaran birokrasi Pemkot Surabaya di bawah Nakhoda Tri Rismaharini. Selain pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Cipta Karya, Eri sekarang menjadi Kepala Bappeko merangkap Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH).
Pada November 2018 lalu, nama Eri Cahyadi juga sempat masuk dalam radar survei bursa Pilwali yang dilakukan Lembaga Surabaya Survei Centre (SSC). Dalam survei itu, selain Eri juga ada nama-nama lain di antaranya Wisnu Sakti Buana Wakil Wali Kota Surabaya dan Bayu Airlangga politisi Demokrat (menantu Soekarwo, red). (bas/bid)