Mahfud MD Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan menegaskan, menggunakan hak suara atau nyoblos dalam pemilu 2019 merupakan bentuk patriotisme masyarakat terhadap bangsa dan negara.
Ia juga mengatakan, patriotisme tidak lagi ditunjukkan dengan turun ke medan perang, namun lebih kepada perang diplomasi.
“Kalau cinta pada bangsa, jangan berpikir untuk beli kapal perang, gak akan digunakan. Tapi yang dibutuhkan adalah diplomasi dari seorang pemimpin dan wakil rakyat yang dipilih pada pemilu,” ujar Mahfud MD yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut di Stasiun Gubeng, Surabaya pada Kamis (21/2/2019).
Pemilu, lanjut dia, akan melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang bisa melindungi rakyatnya, sebab jika pemimpinnya lemah, tentu kedaulatan bangsa akan diremehkan oleh negara lain.
Oleh karenanya, pada pemilu 2019 mendatang, ia meminta masyarakat untuk memilih satu diantara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang terbaik.
“Kalau semuanya bagus, pilih yang paling bagus. Tapi kalau menganggap semuanya jelek, pilih yang jeleknya paling sedikit,” ujarnya.
Sebagai informasi, Mahfud MD dan beberapa tokoh-tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Suluh Kebangsaan menggelar jelajah kebangsaan yang digelar mulai tanggal 18-22 Februari 2019 menggunakan kereta api.
Mereka berhenti di sembilan stasiun dari Stasiun Merak ke Stasiun Banyuwangi dan berdialog dengan masyarakat mengenai pentingnya menjaga persatuan dan berpartisipasi aktif dalam pemilu 2019 yang akan datang. (bas/wil/ipg)