dr Gamal Albinsaid, sosok Sociopreneur berusia 30 tahun ini bersiap meramaikan dinamika politik Pilwali Surabaya 2020. Di sebuah warung kecil di Gang Kaliasin 1, dia menegaskan diri siap memberi dampak bagi masyarakat Surabaya.
“Dalam 5 hingga 6 bulan ke depan, maju atau tidak maju, dapat tiket atau tidak dapat tiket, saya akan memberikan dampaknya pada warga Surabaya. Karena saya sociopreneur, hidup saya harus berguna untuk yang lain,” ujar Gamal dalam diskusi di Warung Wibi Jl Kaliasin 1, Surabaya, Minggu (1/12/2019).
Menurut CEO Impact Indonesia ini, alasan maju di panggung Pilwali Surabaya karena merasa kalau duduk di pemerintahan akan lebih lebar kesempatan membantu masyarakat yang lebih besar. Terutama kaum milenial Surabaya yang dia klaim masih kesulitan menemukan solusi pekerjaan.
“Saya akan membuka lapangan kerja bagi milenial, karena anak milenial jumlahnya lebih daei separuh penduduk Surabaya dan problemnya adalah pekerjaan,” katanya.
Meski mengaku sudah mendapatkan dorongan dari relawan dan elemen masyarakat, Gamal masih percaya partai politik sangat bisa diajak kolaborasi dalam membangun Surabaya. Dia terus berupaya meyakinkan partai politik untuk niatannya maju di Pilwali Surabaya. Tapi, dia mengaku tetap logis dan rasional, kalau tidak dapat tiket dia akan tetap berkiprah membantu masyarakat.
“Soal tiket (maju Pilwali), saya logis dan rasional menyikapi ini. Memang saya sudah komunikasi dengan Parpol seperti Golkar, Gerindra, dan Demokrat baik di level DPD, DPW, dan DPP. Saya santai saja menyikapi ini, saya yakin partai akan melihat saya apakah sudah berintegritas dan memiliki prestasi atau tidak. Kalau tidak dapat (tiket) saya akan melanjutkan hidup saya,” katanya.
Gamal juga mengaku sangat mengidolakan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya. Bagi dia, Risma adalah inspirasi Wali Kota yang baik. Dia sangat sadar, masyarakat Surabaya sangat butuh sosok yang seperti Risma.
“Bu Risma berprestasi, mereka (masyarakat) ingin itu. Tapi yang lebih penting anak muda harus punya tempat. Izinkan saya mengawali, bahwa anak muda bisa berjuang membenahi Surabaya,” katanya.
Disinggung soal kedekatannya dengan Sandiaga Uno, Gamal tegas membantah majunya dia di Pilwali Surabaya atas dorongan murni masyarakat Surabaya. Tidak ada kaitannya dengan tokoh nasional.
“Ini murni permintaan masyarakat Surabaya. Tidak ada tokoh nasional dalam kaitannya,” kata mantan Juru Bicara Paslon 02 Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2018 lalu.(bid/iss)