Jumat, 22 November 2024

SCG Melihat Gaya Pejabat Pemkot Memang Menyatu dengan Rakyat

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Didik Prasetiyono Direktur Lembaga Riset Politik SCG Consulting Group. Foto: Istimewa.

Kritik yang dilontarkan politisi Nasdem lewat pandangan fraksi DPRD Kota Surabaya dalam sidang paripurna tentang dugaan pencitraan oleh pejabat Pemkot Surabaya, dinilai pengamat politik kurang tepat.

Didik Prasetiyono Direktur Lembaga Riset Politik SCG Consulting Group mengatakan, pernyataan politisi Nasdem dalam sidang paripurna Kamis (31/10/2019) kemarin, dalam kaca mata ilmu politik malah kontraproduktif bagi partai besutan Surya Paloh tersebut. Sebab, persepsi publik Surabaya terhadap kinerja Pemkot Surabaya sangat bagus. Di semua survei lembaga riset independen, rata-rata kepuasan publik terhadap Walikota Tri Rismaharini dan Pemkot Surabaya mencapai lebih dari 80 persen.

“Saya hanya khawatir pernyataan dari politisi Partai Nasdem tersebut malah merugikan partainya sendiri, karena masyarakat akan menilai, lho ini pejabat dekat dengan rakyat kok dikritisi, blusukan ke kampung kok diprotes,” ujar Didik, Kamis (31/10/2019).

Menurut Didik, pernyataan politisi Nasdem yang menyeret metode kerja para pejabat Pemkot Surabaya dengan pemilihan walikota Surabaya terlalu mengada-ada.

“Ada atau tidak ada Pilkada, semua orang tahu kalau Bu Risma punya metode kerja turun ke rakyat, menghadirkan pemerintahan pro rakyat. Dan itu menular ke seluruh jajarannya hingga ke level lurah. Dan itu sudah dilakukan selama hampir 10 tahun. Masak begitu dinilai karena mau Pilwali,” papar Didik yang pernah melakukan studi elektoral politik di Amerika Serikat.

Didik menyarankan kepada jajaran Pemkot Surabaya untuk tidak terlalu menanggapi manuver Imam Syafii politisi Nasdem tersebut.

“Semua pejabat publik harus dekat dengan rakyat. Jangan takut dianggap pencitraan. Fakta gaya Bu Risma yang sering turun ini dicintai rakyat, wajar saja menjadi rujukan bagi seluruh birokrat di Pemkot Surabaya untuk juga dekat dengan rakyat,” kata Didik.

Terkait kritik politisi Nasdem tentang Eri Cahyadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya yang sering turun ke lapangan, Didik menjelaskan kalau metode kerja seperti itu memang dibudayakan oleh Tri Rismaharini.

“Semua kepala OPD hingga lurah sering turun ke lapangan. Kalau dalam konteks Bappeko, itu ada fungsi pengendalian pembangunan. Mereka turun ke lapangan, melakukan uji petik, hasilnya digunakan sebagai evaluasi untuk perencanaan ke depan. Sehingga perencanaan pembangunan semakin baik, hasilnya pun optimal. Masak begitu dipermasalahkan?” pungkas Didik.

Sebelumnya, Imam Syafi’i politisi Nasdem sekaligus Sekretaris Fraksi Demokrat-Nasdem, mengkritisi Eri Cahyadi Kepala Bappeko Surabaya yang dinilai turun ke lapangan karena bakal ikut Pilwali.

“Ini kan mau Pilwali, saya langsung saja, Kepala Bappeko itu sering offside. Hal-hal yang seharusnya dikerjakan Kepala Dinas langsung dikerjakan sendiri. Sampai masuk-masuk ke Kelurahan segala dan menjanjikan ke RW-RW akan mengakomodir programnya. Sampai menjanjikan kalau nggak bisa bakal mundur. Ini kan nggak bener,” kata Imam.

Imam mengingatkan agar Kepala Bappeko bekerja sesuai tugas dan fungsinya. “Hanya sampai perencanaan saja. Kalau sudah sampai program atau apa lainnya kan sudah offside,” kata Imam. (bid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs