Rapat Paripurna Diskors Untuk Musyawarah Mufakat Tentukan Ketua MPR RI

Rapat Paripurna agenda pemilihan ketua MPR RI periode 2019-2024 dibuka sekitar 15 menit, tetapi kemudian diskors 50 menit.

Saat dibuka, Abdul Wahab Dalimunthe dari Fraksi Partai Demokrat MPR sebagai ketua sidang paripurna yang didampingi Brigitta Hilary Lasut dari Fraksi NasDem mengumumkan jumlah sementara anggota yang hadir.

Abdul Wahab menjelaskan kalau anggota MPR yang menghadiri rapat paripurna sementara berjumlah 647 dari total 711.

Selanjutnya, Abdul Wahab juga mengumumkan 10 nama Pimpinan MPR yang sudah ditetapkan dalam Rapat Gabungan fraksi MPR RI ditambah dari unsur DPD RI.

“Nama-nama tersebut adalah dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo, PDIP Ahmad Basarah, ‎Gerindra Ahmad Muzani, NasDem Lestari Murdian,
PKB Jazilul Fawaid,Demokrat Syarif Hasan, PKS Hidayat Nur Wahid, PAN Zulkifli Hasaan, PPP Arsul Sani dan DPD RI Fadel Muhammad,” ujar Abdul Wahab dalam rapat Paripurna MPR RI di gedung Nusantara, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Usai membacakan keputusan penetapan pimpinan MPR RI, muncul beberapa interupsi diantaranya dari Elnino fraksi Gerindra.

Dia minta sidang diskors untuk mencapai musyawarah mufakat sehingga nantinya tidak perlu voting.

“Setelah ada 10 pimpinan MPR yang sudah ditetapkan oleh ketua sementara, saya usulkan rapat diskors untuk lobby. Paling telat jam 21.00 WIB, agar bisa dicapai musyawarah mufakat,” jelas Elnino.

Idris Laena dari fraksi partai Golkar membalas interupsi Elnino. Idris menjelaskan kalau sebenarnya dalam rapat gabungan telah ada delapan fraksi ditambah satu dari DPD RI yang telah mendukung Bambang Soesatyo.

“Dalam rapat Gabungan sudah ada delapan fraksi mendukung Bambaang Soesatyo ditambah 136 DPD, sehingga tinggal satu fraksi yang belum menentukan. Kita berikan waktu untuk lobby tapi waktunya ditentukan,” tegasnya.

Akhirnya, Abdul Wahab Dalimunthe pimpinan sidang sementara menskors waktu sampai 20.50 WIB untuk dilakukan lobby antar fraksi.(faz/tin/ipg)