Joko Widodo Presiden dijadwalkan akan melantik Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih di Istana Negara, Rabu (13/2/2019) sore.
Tetapi, untuk jamnya, masih menunggu kepastian dari Sekretariat Negara karena menyesuaikan dengan jadwal Presiden.
Demikian disampaikan Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri di sela-sela acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).
“Sementara terjadwalkan besok sore di istana. Soal jamnya kami menunggu kepastian dari Sekneg karena menyesuaikan jadwal Pak Presiden. Tapi diagendakan besok sore,” ujar Tjahjo.
Menurut Tjahjo, pelantikan Khofifah-Emil akan dibarengkan dengan Gubernur Jambi.
“Bersama sama dengan Jambi karena wagubnya sudah mau naik dan pak Zumi Zola sudah inkrah,” tegasnya.
Sekadar diketahui, Khofifah-Emil rencananya akan disambut dengan rangkaian acara di Surabaya pada Kamis (14/2/2019).
Penyambutan ini setelah keduanya dilantik oleh Joko Widodo Presiden di Jakarta.
Helmy M Noor Ketua Tim Kreatif Khofifah-Emil mengatakan, rangkaian penyambutan akan dilakukan mulai dari Bandara Juanda sekitar pukul 12.00 WIB. Dari Bandara Juanda, Khofifah-Emil langsung menuju Masjid Nasional Al Akbar Surabaya untuk menunaikan shalat sunnah Tahiyatal Masjid, dilanjutkan jamaah Shalat Dzuhur, doa bersama, dan diakhiri dengan sujud syukur.
Setelah itu, kata Helmy, Khofifah-Emil menuju pintu timur Masjid disambut Shalawat Nabi diiringi 1.000 rebana, kemudian naik mobil Jeep dikawal 30 mobil Jeep menuju Monumen Tugu Pahlawan.
Sampai di Tugu Pahlawan, Khofifah-Emil disambut 199 penari Remo dan memberikan pidato kerakyatan sebagai pidato pertama Khofifah-Emil setelah dilantik. Selesai di Tugu Pahlawan, kemudian mereka bergeser ke depan Hotel Mojopahit yang dilanjutkan diarak oleh relawan dengan jalan kaki menuju Gedung Negara Grahadi Jl Gubernur Suryo.
Dalam longmarch ini, Khofifah-Emil akan naik kereta khas Madura, musik Ul-Daul, yang diiringi barisan drumband, barongsai, dan kesenian lainnya.
Setiba di Gedung Negara Grahadi, mereka disambut oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim, Muslimat NU, dan masyarakat yang dilanjutkan pembacaan doa Khotmil Qur’an. Karena sejak siang, di Gedung Negara Grahadi digelar Khotmil Qur’an yang dibaca oleh 99 khafid-khafidhoh.
“Setelah itu, acara dilanjutkan buka puasa bersama saat Maghrib, karena kebetulan hari itu Kamis, Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur menunaikan puasa sunnah, jadi sekaligus buka puasa, terus shalat Maghrib berjamaah dilanjutkan istighosah,” kata Helmy kepadsuarasurabaya.net, Senin (11/2/2019).
Setelah Maghrib itu, acara dilanjutkan ramah-tamah dengan para undangan dan para relawan yang datang di Gedung Negara Grahadi. Di situ juga ada pemberian santunan anak yatim.
“Kegiatan berakhir di Gedung Negara Grahadi sekitar pukul 21.00 WIB. Mohon doa kepada seluruh masyarakat Jatim, prosesi penyambutan ini berlangsung lancar dan sukses. Kami juga memohon maaf, apabila nanti ada sedikit kemacetan sebentar saat rombongan melintas,” katanya.
Terkait angka 99 khafid dan khafidhoh, kata Helmy, itu terkait dengan program 99 hari Khofifah-Emil memimpin Jatim. Angka 99 itu, kata Helmy diambil dari semangat Asma’ul Husna yang memiliki makna historis dan spiritual yang tinggi.
“Kami dibackup Dishub Jatim, Polda Jatim, dan Polrestabes Surabaya untuk memantapkan persiapan acara ini. Mohon doanya,” katanya.(faz/iss)