Meski Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya digelar 2020, namun beberapa nama mulai muncul di deretan bursa bakal calon wali kota yang akan menggantikan kepemimpinan Tri Rismaharini. Bayu Airlangga Politisi muda Partai Demokrat yang juga menantu Soekarwo Mantan Gubernur Jawa Timur menjadi salah satu yang santer dalam perebutan kursi surya 1.
Bayu Airlangga yang juga lolos menjadi Anggota DPRD Jatim dari Dapil XI (Kabupaten Nganjuk dan Kota Madiun) ini masih akan menunggu komando dari para pimpinan di Partai Demokrat.
“Saya selaku prajurit di partai Demokrat, menunggu komando dari komandan-komandan kita. Nanti kalau komandan sudah ada perintah, baru kita bergerak,” ujar Bayu pada suarasurabaya.net.
Ketika dipertegas soal kesiapannya jika dikehendaki internal partai, ia mengaku harus meminta ijin terlebih dahulu pada ibundanya.
“Tergantung nanti, ijin dulu Ibu saya. Kalau Ibu saya merestui, saya harus siap. Ibu, bukan partai ya,” tegasnya.
Ia kembali menegaskan, jika Ibu mengijinkan dan partai memberikan rekomendasi, ia mengaku harus siap.
“Kalau itu memang tugas partai dan untuk kepentingan masyarakat besar, kita siap tidak siap, kita harus siap,” lanjutnya.
Bayu juga memuji kepemimpinan Tri Rismaharini yang akan segera berakhir pada 2020 mendatang. Ia menilai pembangunan tata kota Surabaya saat ini sudah luar biasa. Ia juga menyoroti kebersihan dan kedisiplinan para Lurah dibawah kepemimpinan Risma.
“Perubahan besar ini harus kita teruskan. Cuman, juga banyak lagi, Surabaya ini bukan kota kecil, sangat kompleks, sehingga tidak gampang menjadi pemimpin disini. Jadi sosok seperti Bu Risma, kita sebagai sosok milenial harus banyak belajar dari beliau,” jelasnya.
Pada November 2018 lalu, nama Bayu Airlangga sempat masuk dalam bursa Pilwali dalam survei yang dilakukan Surabaya Survei Centre (SSC). Dalam survei itu, selain Bayu ada nama-nama lain seperti Wisnu Sakti Buana Wakil Wali Kota Surabaya dan Eri Cahyadi Kepala Bappeko Surabaya. (bas/iss)