Mohammad Sholeh Advokat yang mendeklarasikan diri sebagai Bakal Calon Walikota Surabaya mengklaim sudah mengumpulkan 90 ribu KTP sebagai syarat melaju sebagai calon independen.
Dukungan itu masih kurang sekitar 48 ribu KTP untuk bisa memenuhi syarat yang ditentukan KPU yaitu 138.565 KTP. Angka 138 ribu sekian ini merupakan 6,5 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) di Surabaya.
“Dalam waktu dekat, kita harus selesaikan persyaratan itu. Yaitu 138 ribu itu. Kita selesaikan. Dengan banyak cara, saya sudah pegang 90 ribu. Nanti kita bikin booth-booth di mall, di jalan-jalan, kalau ada warga yang pengen nyerahkan KTPnya kita sudah siapkan form. Masyarakat gak perlu fotokopi KTPnya, nanti ada tim yang foto dan isi form,” ujar Sholeh usai menggelar deklarasi Taufiq Monyong sebagai Bacawawalinya di Rumah HOS Cokroaminoto, Jalan Peneleh Gang 7, Surabaya pada Kamis (14/11/2019).
Selain menggunakan cara-cara offline, dia juga mengaku akan memanfaatkan teknologi informasi untuk mempercepat pengumpulan KTP sebagai syarat dukungan maju sebagai Cawali Surabaya di 2020 mendatang.
“Dalam waktu dekat juga, kita akan launching aplikasi, bagi warga Surabaya yang tinggal di luar kota, dimana saja, bisa dukung kita download aplikasi itu bisa kirim KTP dari sana,” jelasnya.
Ia optimis, dirinya dan Taufiq Monyong bisa memenuhi syarat tersebut. Sebab, pengumpulan dukungan KTP ke KPU baru akan dimulai pada 11 Desember 2019 hingga 5 Maret 2020. Ia juga yakin, dengan adanya Taufiq Monyong, pekerjaan mencari dukungan tersebut akan lebih muda.
“Lah ini, yang pake udeng ini (Tim Taufiq Monyong, red). Mau digerakkan berapa ratus, sudah gerak ini. Tinggal kita perintah, hari ini gak kerja, gak kerja semua. Hahaha. 48 ribu sudah selesai. Nanti kita buktikan,” kata Taufiq Monyong Seniman dan Budayawan Surabaya yang kini mendampingi Sholeh melaju di Pilwali Surabaya 2020. (bas/ang)