Sabtu, 23 November 2024

Khofifah Belum Tuntas Beri Santunan untuk 53 Petugas Pemilu, Lima Petugas Lain Gugur

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat memberikan santunan dan penghargaan kepada keluarga dan ahli waris Petugas Pemilu 2019 di Grahadi, Jumat (26/4/2019) sore. Foto: Denza suarasurabaya.net

Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberi santunan senilai Rp15 juta untuk masing-masing ahli waris atau keluarga dari 53 petugas yang gugur saat bertugas dalam Pemilu 2019 di Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (26/4/2019).

Dari seluruh petugas yang diberi penghargaan, 51 di antaranya adalah petugas yang terdiri dari petugas KPPS, Linmas, Petugas PPS, maupun petugas pembantu Pemilu lainnya. Sedangkan dua orang lainnya adalah petugas dari unsur Polri.

Namun, sebelum acara pemberian santunan dan piagam penghargaan kepada keluarga petugas pemilu yang gugur itu tuntas, Khofifah menyebutkan, dia mendapat kabar ada lima petugas lain yang gugur di Jawa Timur.

“Kembali, saat Pak Anam menyampaikan sambutan, saya dapat kabar ada lima petugas lagi yang meninggal,” kata Khofifah saat menyampaikan sambutan setelah Choirul Anam Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur.

Lima petugas yang dimaksud oleh Khofifah, tiga di antaranya merupakan petugas LInmas dari beberapa kabupaten di Jawa Timur, satu orang petugas PPS di Kabupaten Lamongan, dan satu orang lainnya petugas KPPS di Kabupaten Nganjuk.

Dengan demikian, total petugas pemilu di Jawa Timur yang meninggal menjadi 56 petugas KPPS, PPS, Linmas maupun petugas pendukung lainnya, dan dua orang petugas dari unsur Polri.

Pada sambutannya itu, Khofifah lebih banyak memimpin doa untuk almarhum-almarhumah petugas Pemilu 2019 yang meninggal saat bertugas. Dia juga sempat mengutip pernyataan Gus Dur (Abdurrahman Wachid).

“Setiap orang yang berjuang membutuhkan pengorbanan, dan kata Gus Dur, setiap pengorbanan pahalanya besar. Mudah-mudahan pahala itu kembali kepada keluarga bapak-ibu yang meninggal dalam tugas ini,” katanya.

Selain memberikan santunan kepada keluarga petugas pemilu yang meninggal, masing-masing Rp15 juta, Khofifah juga telah mengoordinasikan tentang petugas yang masih dalam perawatan di rumah sakit.

“Kami sudah mengoordinasikan di rumah sakit-rumah sakit daerah, bahwa bila ada pasien yang dirawat dan merupakan petugas pemilu, harus dipastikan biaya pengobatannya gratis. Kalau perlu dirujuk ke rumah sakit tipe A, kami juga pastikan biayanya gratis pula,” katanya.

Sementara, berkaitan dengan adanya ahli waris petugas pemilu yang gugur yang masih bersekolah, bila anak-anak itu merupakan siswa SMA/SMK Pemprov akan menjamin mereka bersekolah gratis, karena per Juli mendatang SMA/SMK di Jawa Timur memang gratis.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs