KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) Pengasuh Pondok Pesantren UIN Al-Azhar mendapat dukungan dari Komunitas Madura di Surabaya untuk maju menjadi Wali Kota Surabaya di Pilwali 2020.
Harun Al Rasyid perwakilan Komunitas Madura Surabaya mengatakan, Gus Hans mendapat dukungan karena memiliki visi yang kuat untuk memimpin Kota Surabaya. Selain itu, pria itu punya darah Madura.
“Orang tua Gus Hans berasal dari Madura, sehingga kami ada solidaritas untuk mendukung beliau maju di Pilwali Surabaya 2020,” ujarnya dalam konferensi pers di salah satu hotel di Surabaya, Jumat (8/11/2019).
Gus Hans, kata Harun, punya darah Madura dari KH Tamim Irsyad, tokoh agama di Bangkalan, yang merupakan kakek buyutnya. KH Tamim termasuk tokoh berpengaruh di Jombang.
Pada masanya, KH Tamim Irsyad datang ke Jombang atas perintah dan amanat KH Kholil Bangkalan, gurunya, untuk membangun Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso) Jombang, pada 1885 silam.
Pada perkembangannya, keturunan KH Tamim terus mengembangkan dakwah dengan membangun pondok pesantren baru, termasuk Gus Hans yang mendirikan Ponpes UIN Al-Azhar.
Harun juga mengatakan, mantan juru bicara Khofifah-Emil di Pilgub 2018 lalu itu merupakan sosok visioner yang mampu memimpin Surabaya dan menyempurnakan program-program Tri Rismaharini.
“Dia punya semacam kejelasan konsep tentang bagaimana sisi-sisi Surabaya yang belum tersentuh selama kepemimpinan Bu Risma,” kata pria yang juga menjabat Ketua Rampak Naong Surabaya itu.
Harun optimistis, komunitas Madura lainnya segera merapat. Dia klaim, Komunitas Madura di Surabaya jumlahnya 40 persen dari total penduduk yang ada. Ini akan melengkapi bekal Gus Hans di Pilwali.
Dalam waktu dekat, Harun akan segera mengajak Gus Hans berkeliling, silaturahmi ke berbagai komunitas Madura di Kota Pahlawan. Harun bilang, dia segera gerakkan lagi komunitas relawan Jalan Progo.
“Komunitas relawan Jalan Progo ini punya peran yang cukup besar di Pilgub 2018 lalu untuk mendukung Khofifah-Emil. Kami minta, beri kesempatan orang Madura memimpin Surabaya. Sejak Trunojoyo jadi adipati, sekarang belum ada lagi,” katanya.
Sebelumnya, Gus Hans yang juga Wakil Ketua DPD Golkar Jatim itu dalam beberapa kesempatan menyatakan, dia akan terus melakukan komunikasi dengan beberapa partai untuk memuluskan langkahnya maju Pilwali Surabaya 2020.(den/iss/ipg)