Jumat, 22 November 2024

Beda dengan Megawati, Bamsoet Tak Akan Tanya Soal Jatah Menteri ke Jokowi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Bambang Soesatyo Ketua DPR RI dalam diskusi Survei Nasional Cyrus Network bertema Penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 2019, serta Rekonsiliasi Nasional di Jakarta, Jumat (9/8/2019). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Bambang Soesatyo Ketua DPR RI mengapresiasi tingginya partisipasi serta kepercayaan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Survei Nasional Cyrus Network 2019 mengenai Legitimasi Pemerintahan, Ideologi, dan Rekonsiliasi Bangsa melaporkan sebesar 93 persen publik menyatakan Pemilu 2019 berjalan aman dan tertib. Selain itu, 90 persen responden menyatakan Pemilu 2019 berlangsung jujur dan adil.

“Penilaian masyarakat tersebut menjadi legitimasi yang kuat bagi Joko Widodo Presiden dalam menjalankan roda pemerintahan lima tahun ke depan. Ini membuktikan tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap politik cukup tinggi,” ujar Bamsoet dalam diskusi Survei Nasional Cyrus Network bertema “Penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 2019, serta Rekonsiliasi Nasional” di Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Dia menjelaskan, meskipun Pemilu 2019 sudah berlangsung cukup sukses, namun evaluasi tetap diperlukan. Kegiatan mengevaluasi penyelenggaraan Pemilu sama pentingnya dengan kegiatan perencanaan. Kegiatan evaluasi yang dilakukan secara bertanggungjawab dan berlandaskan asas membangun, sangat dibutuhkan bangsa Indonesia yang terus mencari model dan sistem pemilu terbaik.‎

“Dari segi teknis, penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 yang baru saja kita lalui, meninggalkan beberapa kenangan, yang mungkin memiriskan. Terdapat kendala di persoalan teknis, seperti penyediaan logistik yang kurang, petugas yang kelelahan, dan petugas KPPS yang berpulang akibat kelelahan itu. Tak heran jika 72 persen responden dalam survei Cyrus Network menganggap Pilpres dan Pileg lebih baik dipisah,” jelas Bamsoet.

Bamsoet juga mengapresiasi upaya rekonsiliasi yang dilakukan Jokowi. Hasil survei menunjukan 63 persen responden juga mengapresiasi pertemuan Jokowi dengan sejumlah tokoh politik sebagai upaya rekonsiliasi, bukan hanya sekadar bagi?bagi jabatan.

“Saya sangat mengapresiasi dukungan publik terhadap proses rekonsiliasi ini. Kalau saya sekarang Ketua Umum Golkar saya tidak akan tanya berapa jatah Golkar, tapi saya akan tanya Pak Jokowi akan bawa kemana arah bangsa ini, butuh legislasi apa, dukungan apa, Golkar akan dukung. Kita juga menyerahkan kepada presiden soal bagaimana mekanisme penentuan orang?orang yang akan dipilih untuk membantunya,” tegas Bamsoet.

Bamsoet setuju dan mendukung kriteria calon menteri yang disampaikan presiden. Yakni, seorang eksekutor, berani dan memiliki intergritas atau bersih dari potensi masalah hukum.

“Dia harus mampu menjalankan agenda yang sudah ditetapkan presiden, bukan agenda pribadinya. Dan berani tidak populer,” jelas Bamsoet.

Tidak hanya mengenai Pemilu, dia juga menggarisbawahi hasil survei yang menyatakan 70 persen responden menerima Pancasila sebagai ideologi dan perekat bangsa. Sementara 4,7 persen mendukung khilafah, dan 13 persen menyatakan Indonesia harusnya menerapkan hukum syariah Islam.

“Ini menjadi tantangan terbesar pemerintahan Jokowi dan juga kita semua sebagai satu bangsa. Membumikan Pancasila, khususnya kepada generasi millenial harus diutamakan. Jika tidak, tanah Indonesia yang subur bagi hidupnya aneka ragam suku, agama, ras, maupun golongan, malah akan menjadi tandus,” pungkas Bamsoet.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs