Selasa, 26 November 2024

Ungkap Strategi Kampanye, PDIP Tolak Dikotomi Nasionalis-Religius

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ahmad Basarah Wasekjen DPP PDI Perjuangan dan Bambang DH Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan memimpin langsung dan memberikan pengarahan dalam Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) hari ini, yang berlangsung di Gedung Empire Palace Surabaya, Sabtu (3/2/2018). Namun rapat tersebut digelar secara tertutup, untuk membahas seputar taktik dan strategi PDI Perjuangan.

Saat ditanya terkait strategi kampanye PDI Perjuangan ke depan, Ahmad Basarah Wasekjen DPP PDI Perjuangan hanya mengatakan bahwa dirinya menolak adanya sistim dikotomi atau pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan.

“Mbak Puti yang mewakili Mataraman kemudian Gus Ipul yang mewakili Tapal Kuda, saya pikir keduanya sudah mewakili nasionalis-religius dan religius-nasionalis. Jadi kami menolak adanya dikotomi antara nasional dan religius. Sesuai tagline kami Kabeh Sedulur Kabeh Makmur, baik ajaran NU maupun ajaran Bung Karno, kita akan pupuk rasa nasionalisme. Karena sesuai dengan cita-cita PDIP. Kami tidak ingin Pilkada ini menjadi sarana yang membuat antar saudara sebangsa dan setanah air menjadi terpecah belah, terkotak-kotak atau bermusuhan,” jelas Basarah.

Basarah menegaskan bahwa cara kampanye yang akan dilakukan oleh PDI Perjuangan tidak akan membatasi kalangan, melainkan ke seluruh segmen masyarakat, tanpa membeda-bedakan.

“Kita tidak akan mendikotomikan, misal Gus Ipul harus ke kalangan NU saja, terus Mbak Puti ke kalangan Mataraman saja. Tapi kedua-duanya akan berkeliling ke seluruh segmen masyarakat,” kata dia.

Bambang DH Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP menambahkan terkait pengaturan jadwal Gus Ipul dan Mbak Puti berpedoman pada beberapa hal, diantaranya, monitoring berita pada media dan survey bulanan serta mingguan.

“Kita akan monitoring lewat media manapun. Kemudian kita juga lakukan survey, yang nantinya dari survey itu, kita bisa tahu, dimana kita masih lemah, cukup aman dan seterusnya. Termasuk mengetahui siapa yang jadi magnet di daerah tersebut. Siapa yang bisa mendongkrak di daerah tersebut, contoh Gus Ipul paling mendongkrak, berarti Gus Ipul nanti kita paksa turun ke daerah tersebut, begitu juga dengan Mbak Puti. Jadi kita prioritaskan kesana, termasuk model kampanye yang seperti apa,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) yang digelar PDI Perjuangan Jatim, dihadiri oleh 2.500 orang. Peserta terdiri dari kepala daerah di Jawa Timur dari PDIP, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur, anggota DPRD provinsi dan kabupaten atau kota dari Fraksi PDIP, serta pengurus tingkat provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan hingga kelurahan atau desa.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dan Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi juga hadir di rapat tersebut. Selain itu, juga ada perwakilan dari partai lain, diantaranya perwakilan PAN, PPP, Perindo, dan PSI. (ang/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
32o
Kurs