Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) akan menyiapkan panggung bagi calon presiden dan wakil presiden yang akan berkompetisi di Pilpres 2019.
Panggung tersebut dalam bentuk rekomendasi atau sumbangan pemikiran LDII yang harus dilaksanakan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Panggung tersebut berupa delapan pokok pemikiran yang akan digodog dalam Rakernas LDII di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Lubang Buaya Jakarta Timur pada 10-11 Oktober 2018.
Penjelasan ini disampaikan oleh Prasetyo Sunaryo selaku ketua pengarah Rakernas LDII kepada suarasurabaya.net, Minggu (26/8/2018).
Menurut Prasetyo yang merangkap Ketua DPP LDII, delapan klaster yang akan direkomendasikan kepada dua kandidat presiden dan wakil presiden itu antara lain soal dakwah, wawasan kebangsaan, pendidikan dan cendikia, energi terbarukan, konservasi energi, kesehatan, pemanfaatan herbal, pertanian, lingkungan hidup, ekonomi syariah dan soal teknologi.
“Delapan klaster ini sampai sekarang masih menjadi persoalan bagi bangsa Indonesia, karena belum dilaksanakan dengan baik, meskipun manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata sarjana teknik ITB Bandung tadi.
Karena itu dalam Rakernas LDII yang diikuti 1.500 peserta dari seluruh Indonesia, delapan klaster itu akan dibahas secara seksama sebelum direkomendasikan kepada Jokowi dan Prabowo untuk dilaksanakan bila nanti menjadi presiden.
Sementara itu Chriswanto Santoso Ketua DPP LDII bidang dakwah pendidikan dan agama menjelaskan bahwa LDII sebagai organisasi keagamaan yang bergerak di bidang dakwah, sesuai dengan khitoh, LDII tidak ingin terlibat dan melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis yang berujung pada dukung mendukung kandidat tertentu.
“LDII tidak ingin mengambil peran partai politik,” kata Chriswanto yang merangkap wakil ketua DPD Golkar Jatim.
Dijelaskan, LDII merupakan organisasi dakwah kemasyarakatan di wilayah Republik Indonesia. Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, LDII mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Slogan LDII “Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik,” kata Chriswanto. (jos/dwi)