Nyono Suharli Wihandoko-Subaidi Muchtar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang nomor urut dua menyatakan, tidak akan mundur selangkah pun untuk memenangkan Pilkada Jombang 2018.
“Kami tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam proses pencalonan dan pemenangan kami,” ujar Subaidi Muchtar Calon Wakil Bupati Jombang nomor urut 2, kepada suarasurabaya.net.
Subaidi mengatakan, proses hukum yang sedang dijalani Nyono Suharli Wihandoko di KPK merupakan koridor lain. Menurutnya masyarakat Jombang sudah cerdas melihat masalah ini.
“Itu adalah proses hukum, kami tetap menghormati. Masyarakat Jombang sudah cerdas dan demokrasi sudah berkembang. Masyarakat Jombang mengetahui bahwa ini berlaku azas praduka tak bersalah. Jadi, Pak Nyono ini tidak bersalah gak bisa dihakimi sebagai koruptor,” ujarnya.
Subaidi sangat yakin, masyarakat Jombang khususnya pendukung Nyono-Subaidi solid solid. Semua tim terus bergerak dalam sistem pemenangan yang tertata rapi.
“Kami menyongsong masa depan bukan masa lalu. Bahwa kalau ada yang mau memainkan begitu, sudah telat. Kami solid menatap masa depan Jombang lebih baik,” kata Subaidi yang diusung Golkar, PKB, Nasdem, PKS, dan PAN.
Tekat kuat juga dinyatakan Mundjidah Wahab-Sumrambah paslon nomor urut 1. Pasangan yang diusung PPP, Demokrat, dan Gerindra ini berharap pertarungan yang demokratis terwujud di Kabupaten Jombang.
“Kami berjalan sesuai rel, kami berharap semua rakyat meyakini kami, rakyat bersama kami dan memilih kami. Ini pertarungan yang demokratis. Kami menganggap semua Paslon memiliki kemungkinan dan peluang untuk terpilih. Kami terus waspada memberi keyakinan kepada rakyat agar memilih kami,” ujar Sumrambah Calon Wakil Bupati nomor urut 1.
Menurut Sumrambah, di detik-detik terakhir ini timnya telah meningkatkan kewaspadaan di masing-masing wilayah dari upaya lawan untuk melakukan money politic dan kecurangan lainnya. Di luar itu, pasangan Mundjidah-Sumrambah sangat menghargai semua lawannya, karena semua masih sangat mungkin dipilih dan menang.
“Pak Subaidi orang baik Pak Syafiin orang baik, rakyat akan menentukan pilihannya. Tapi kami meyakinkan bahwa rakyat Jombang memilih kami, karena kami yang terbaik,” katanya.
Pernyataan optimisme juga terlontar dari kubu Syafiin-Choirul Anam paslon nomor urut 3. Menurut Syafiin, Pilkada 2018 ini bukan soal siapa melawan siapa. Tetapi merupakan demokrasi yang diatur oleh Undang-Undang sehingga ada tiga calon yang bisa dipilih oleh rakyat.
“Saya kira bukan soal melawan, ini demokrasi yang diatur Undang-undang sehingga ada tiga calon, yakni Nomor 1, Nomor 2, dan Nomor 3. Secara politik, putra-putri terbaik itu telah diusung parpol dan bisa dipilih rakyat,” kata Syafiin.
Dengan penuh keyakinan, Syafiin mampu menyelesaikan masalah rakyat Jombang jika nantinya terpilih. Selama kampanye, dia telah meyakinkan rakyat dengan 9 program unggulannya.
“Saya calon nomor 3, mengajak rakyat merubah sistem yang ada di Jombang dengan 9 program ungggulan untuk menyelesaikan permasalahan segala bidang di Jombang,” katanya.
Menurut Calon yang diusung PDIP dan Hanura ini, 9 program ungggulan sedapat mungkin mampu mewujudkan Jombang yang adil dan makmur.” Adil yang sebenarnya. Agar makmur dan bisa dirasakan masyarakat,” katanya.
Sehari jelang pemilihan, Syafiin mengaku telah menyiapkan segalanya untuk mengawal suara hingga TPS. Dia juga membentuk tim reaksi cepat untuk menangani gangguan saat pencoblosan dan penghitungan suara berlangsung.
“Alhamdulilah sudah siap. Kami juga punya tim reaksi cepat di lapangan, kami juga ada tim hitung cepat yang bisa kami pantau dari Posko. Segala gangguan sudah saya antisipasi, kami siapkan genset apabila ada listrik padam di TPS di 21 kecamatan,” katanya.
Sekadar diketahui, tiga pasangan calon Pilbub Jombang akan berebut suara dari 977.676 pemilih, yang tersebar di 306 Desa dan 21 Kecamatan di Kabupaten Jombang. Warga Jombang akan menyalurkan hak suaranya pada Rabu (27/6/2018) di 2.147 TPS. (bid/tna/ipg)