Jumat, 22 November 2024

Risma Minta Pemprov Adil Terkait Biaya Pendidikan SMA/SMK

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tri Rismaharini saat menggelar konferensi pers di Kediamannya. Foto: Humas Pemkot.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya meminta sekaligus mendorong Pemerintah Provinsi Jatim untuk adil terkait biaya pendidikan SMA/SMK. Hal ini disampaikan Risma karena banyak laporan dari warga yang mengeluhkan biaya pendidikan SMA/SMK sangat tinggi dan membuat mereka terancam putus sekolah.

“Kenapa dulu saya membuat kebijakan sekolah itu gratis terutama sekolah negeri karena di situlah letak keadilannya,” kata Risma di kediamannya, Rabu, (20/6/2018).

Menurut Risma, dalam UUD pasal 34 ayat 1 tertulis bahwa fakir miskin dan anak terlantar dirawat oleh negara. Kemudian Pancasila di poin keempat disebutkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Itu diartikan bahwa pemerintah harus bersikap adil,” ungkapnya.

Namun kenyataannya, kata Risma, masih banyak pelajar SMA/SMK yang memiliki kecerdasan cukup baik tapi tidak bisa sekolah karena terkendala biaya pendidikan yang tinggi.

“Kenapa? Kalau begini pemerintah berpihak ke siapa, kalau hanya orang kaya, pemimpin, pejabat saja yang bisa sekolah sama saja dengan penjajahan zaman kolonial dulu. Apa itu adil, dimana negara ini, dimana pemerintah ini,” ujar Risma.

Risma mengaku terus berupaya agar biaya pendidikan SMA/SMK dapat digratiskan, salah satunya dengan menyampaikan permasalahan ini kepada teman-teman media serta mengumpulkan uang dari donasi Masjid lingkungan Pemkot.

“Tapi semua ada batasannya. Kalau naik lagi kan semakin berat, uang muka ada yang minta Rp 10-15 juta, uang dari mana anak-anak itu,” katanya.

Selain itu, Risma berencana membuat cabang di beberapa sekolah dengan meminta izin Provinsi untuk menampung anak-anak SMA/SMK yang tidak mampu dari segi biaya. “Ini dilakukan untuk mengantisipasi anak-anak yang terancam putus sekolah,” kata dia.

Ditanya berapa jumlah anak Surabaya yang terancam putus sekolah, Risma tidak mengetahui secara pasti jumlahnya. “Nanti datanya minta Dinas Sosial karena aku nggak hafal,” katanya.

Risma berharap di tahun ajaran baru nanti, Pemprov perlu mengkaji kembali biaya pendidikan SMA/SMK, mengingat tidak semua orang di Surabaya dan Jawa Timur sama dari segi finansial.

“Tidak semua kaya, tapi apa ya mereka tidak berhak untuk mengeyam pendidikan. Kalau itu terjadi, sama saja kembali ke zaman Belanda, lalu apa gunanya kita merdeka,” kata Risma. (den/bid)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs