Lembaga survei kembali menempatkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno (Mbak Puti) sebagai pemenang.
Setelah PolMark Indonesia dan Kedai Kopi menyatakan pasangan tersebut memiliki elektabilitas tertinggi, kali ini giliran Charta Politika.
Sebelumnya, tim pemenangan pasangan Khofifah-Emil mengklaim pasangan Cagub Cawagub Jatim nomor urut 1 yang unggul. Pernyataannya itu merujuk pada hasil beberapa lembaga survei di Jakarta.
Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/ 2018), mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan pada 3-9 Maret lalu, mereka menyimpulkan bahwa 44,8 persen warga Jatim memilih Gus Ipul-Mbak Puti. Sedangkan 38,1 persen lainnya memilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Sebanyak 17,1 persen belum menentukan pilihannya.
“Pengumpulan data dilakukan dengan tatap muka langsung dengan sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 33 kabupaten/kota di Jatim,” kata Yunarto.
Dalam survei yang dilakukan dengan metode acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of error 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen itu, Gus Ipul-Mbak Puti unggul di empat wilayah. Beberapa wilayah itu antara lain, Arek (46,1 persen), Tapal Kuda (42,5 persen), Mataraman (45,8 persen), dan Pulau Madura (43,9 persen). Sementara Khofifah-Emil unggul di wilayah Mataraman Pesisir (50,8 persen).
Berdasarkan preferensi partai politik, pemilih Partai Demokrat sangat solid mendukung Khofifah-Emil. Sebanyak 70,5 persen pemilih Demokrat memberikan dukungannya pada calon yang juga diusung PPP, Partai Golkar, Hanura, dan Partai Nasdem itu.
Tingkat soliditas dukungan sebesar itu belum ditemukan di PKB dan PDI Perjuangan untuk Gus Ipul-Mbak Puti.
“Walaupun pemilih PKB dan PDI Perjuangan mayoritas sudah mendukung pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, namun belum sesolid dukungan Demokrat,” katanya.
Dalam hal tren elektabilitas, Charta mendapatkan temuan menarik. Tren Gus Ipul-Mbak Puti terus meroket dari 42,6 persen di bulan Januari menjadi 44,8 persen di bulan Maret. Sedangkan pasangan Khofifah-Emil menurun dari bulan Januari yang mencapai 41,5 persen menjadi 38,1 persen.
Yunarto mengatakan, salah satu faktor peningkatan pesat elektabilitas Gus Ipul-Mbak Puti adalah dukungan dari warga Nahdlatul Ulama (NU). Sebagian besar responden yang mengaku memiliki kedekatan dengan NU menyatakan memilih Gus Ipul-Mbak Puti.
“Dari 68 persen warga yang mengaku Nahdliyin, sebanyak 42,5 persen di antaranya memilih Gus Ipul-Mbak Puti. Khofifah-Emil hanya 35,3 persen,” katanya.
Hal ini, kata Yunarto, tak hanya karena Gus Ipul yang berlatar belakang NU. Mantan ketua GP Ansor sekaligus Ketua PBNU aktif itu juga didukung para kiai sepuh. Mayoritas ulama senior di Jatim mendukung keponakan Gus Dur tersebut bahkan menyatakan dukungannya secara tertulis.
“Artinya, para pemilih NU lebih bisa menemukan representasi dirinya di pilgub kali ini kepada Gus Ipul daripada Khofifah,” katanya.
Selain itu, kata Yunarto, masyarakat mengaku puas dengan kinerja Gus Ipul sebagai wakil gubernur selama dua periode mendampingi Gubernur Jatim Soekarwo. Terbukti, survei Charta Politika menemukan bahwa sebanyak 79,7 persen masyarakat Jawa Timur mengaku puas terhadap kinerja pemprov di bawah duet Pakde Karwo-Gus Ipul.
“Biasanya, apabila incumbent maju kembali dengan tingkat kepuasan di atas 70 persen, maka kecenderungannya akan terpilih kembali,” katanya. (jos/tna)