Keluarga Gus Dur masih menjadi magnet untuk mendulang suara dalam pemilu 2019 nanti. Terbukti, kedua bakal Calon Presiden baik Jokowi maupun Prabowo mendatangi keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan akhir-akhir ini
Mereka berdua datang menemui Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid istri dan putri almarhum Gus Dur untuk minta doa restu maju dalam pilpres 2019.
Sejauh ini, keluarga Gus Dur dan kader Gus Dur belum memutuskan dukungannya ke Jokowi ataupun Prabowo.
Razali Ismail Ubit Ketua Umum DPP Pro Jokowi (Projo) Indonesia menilai kalau Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid putri Gus Dur akan lebih tepat mendukung Jokowi – Ma’ruf Amin ketimbang Prabowo – Sandi. Sebab menurutnya, Jokowi – Ma’ruf Amin telah memberikan bukti untuk NKRI.
Selain itu, kata Razali, Jokowi terbukti melanjutkan perjuangan Gus Dur dengan mengawal NKRI. Ma’ruf Amin sebagai bakal cawapres juga akan melanjutkan perjuangan NU yang diwariskan Gus Dur.
“Jadi, sangat tepat jika Mbak Yenny mendukung Jokowi – Ma’ruf Amin. Ma’ruf Amin hadir menjadi titik temu antara nasionalis dan religius,” kata Razali di Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Sebelumnya, Yenny Wahid menegaskan kalau dia dan kader Gus Dur akan memutuskan dukungannya setelah mendengar visi dan misi kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu, 23 September 2018 mendatang.
Setelah mendengarkan visi dan misi calon presiden, kata Yenny, akan digelar silaturahmi nasional (Silatnas) kader NU Gus Dur untuk menentukan dukungan ke Capres.
“Kalau saya sendiri nggak sendirian, barisan kader Gus Dur ini banyak. Kita dengar bersama. Visi misi kan tanggal 23 September, kita akan lakukan silatnas dulu. Kan ada yang pendukung pak Prabowo, ada pak Jokowi,” jelasnya.
Sekadar diketahui, dalam minggu Prabowo Subianto bakal capres dan Sandiaga Salahudin Uno bakal cawapres datang sendiri-sendiri di kediaman almarhum Gus Dur, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Mereka datang untuk bersilaturahmi, minta masukan dan doa restu kepada keluarga Gus Dur. Hal yang sama juga dilakukan Jokowi sebelumnya.(faz/tin/dwi)