Sabtu, 23 November 2024

Prabowo-Sandi Luncurkan Buku Paradoks Indonesia Edisi Format Braille

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hashim Djojohadikusumo Direktur Komunikasi dan Media Prabowo-Sandi saat peluncuran Paradoks Indonesia edisi format Braille, di Media Center Prabowo-Sandi, Jumat (16/11/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Prabowo-Sandi Capres dan Cawapres nomor urut 02 meluncurkan buku ‘Paradoks Indonesia’ Edisi Format Braille, khusus untuk disabilitas netra.

Bertempat di Media Center Prabowo-Sandi jalan Sriwijaya I nomor 35, Jakarta Selatan, peluncuran buku ini dihadiri oleh Komunitas Disabilitas Indonesia.

Eka Setiawan perwakilan dari Komunitas Disabilitas Indonesia mengaku bersyukur dengan diluncurkannya buku ‘Paradoks Indonesia’ Edisi Format Braille karya Prabowo Subianto ini. Ini artinya, para disabilitas netra bisa mendapatkan informasi dengan baik melalui buku tersebut.

“Kami bersyukur dalam situasi yang demikian, diizinkan untuk mendapat informasi seperti halnya teman-teman kami yang bukan tunanetra,” ujar Eka di Media Center Prabowo-Sandi, Jumat (16/11/2018)

Menurut dia, para disabilitas bukannya tidak mendapat informasi dengan baik, tapi bisa didapat jika aksesnya baik.‎ Bukan sesuatu yang aneh jika tunanetra bisa ikuti uforia politik.

“Alhamdulillah hari ini, saya pikir ini bukan satu proses kampanye, ini satu ajakan. Ketika tunanetra dibantu dengan akses informasi yang accesible, tunanetra bisa berperan sebagai subjek, bukan hanya objek,” tegas Eka.

Begitu sudah dicetak dalam braille, kata Eka, teman-temannya akan mendapat informasi tambahan soal Indonesia.

“Alhamdulillah kita punya kesempatan itu. Besar harapan kita penyandang disabilitas bukan lagi objek. Pastikan pemerintah bermitra dengan disabilitas. Bukan hanya disediakan menu, pokoknya aman deh,” jelasnya.

Nur Asia Uno istri Sandiaga Uno menjelaskan, sejauh ini, akses buku masih sangat terbatas. Sehingga buku ini menjadi solusi bagi masyarakat disabilitas untuk bisa memahami pandangan dan solusi terhadap Indonesia dari Prabowo.

Sementara Hashim Djojohadikusumo Direktur Komunikasi dan Media Prabowo-Sandi menegaskan, buku ini satu bentuk kepedulian Prabowo Subianto untuk melayani dan mengabdi pada komunitas disabilitas Indonesia.

“Kami mendengar aspirasi, curhat dari komunitas disabilitas pada 2014. Saya menyampaikan komitmen janji dari Prabowo Subianto agar rancangan UU disabilitas terwujud,” kata Hashim.

Kata dia, pada April 2016 UU tersebut diundangkan. Kalau tidak ada kepedulian, RUU disabilitas bisa tidak berlanjut.

“Memang perjuangan lama. Kami membuktikan komitmen pak Prabowo dan pak Sandi untuk disabilitas. Buku ini bagian dari serangkaian yang akan Prabowo- Sandi lakukan untuk disabilitas. Kami memandang kaum disabilitas adalah aset bangsa, bukan untuk dikasihani. Tapi aset bangsa yang dihormati, disegani, dan dibanggakan,” pungkas Hashim.(faz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs