
Joko Widodo Presiden menegaskan, jangan berburuk sangka terhadap sesama saudara. Jangan saling menjelekkan, jangan saling mencemooh, jangan berprasangka buruk (suudzon) satu sama lain. Dan jangan saling mencela dan saling memfitnah sesama anak bangsa.
Apalagi memasuki tahun politik menjelang pesta demokrasi yang akan berlangsung di Tanah Air dalam waktu dekat, Presiden mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian dan ketenangan.
Ajakan Presiden itu disampaikan waktu membuka Festival Sholawat Nusantara Piala Presiden di Sentul International Convention Center, Provinsi Jawa Barat,
Sabtu (24/2/2018) malam.
Pesan Presiden, jangan sampai karena pilihan gubernur, bupati dan pilihan wali kota kita menjadi retak, kita menjadi lupa kalau kita ini bersaudara, saudara sebangsa se-Tanah air.
Presiden berpesan kepada seluruh masyarakat, untuk bersama-sama pemerintah menjaga ukhuwah Islamiyah (hubungan sesama umat islam), ukhuwah wathoniyah (hubungan dengan negara) dan ukhuwah basariah atau hubungan dengan sesama umat manusia.
Kepala Negara menyambut gembira penyelenggaraan festival shalawat yang digelar secara nasional dan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat di Tanah Air. Mulai dari kelompok pengajian, kalangan pondok pesantren, mahasiswa, pelajar, serta elemen masyarakat lainnya.
“Shalawat yang kita lantunkan dan kita gemakan bersama-sama merupakan bentuk kecintaan kita kepada Nabi, merupakan bentuk takzim kita kepada Nabi, dan rasa hormat yang amat dalam kepada Nabi, kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Melalui festival tersebut, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia khususnya umat Islam untuk mulai membiasakan diri melakukan hal-hal yang baik, berpikir positif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budi pekerti. (jos/dwi)