Nanik S Deyang Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengaku senang dan kooperatif terhadap pemeriksaan dirinya sebagai saksi terkait kasus hoax Ratna Sarumpaet.
Menurut Martha Dinata satu di antara pengacara Nanik, kliennya sudah menjelaskan secara detil mengenai penyebaran hoax Ratna Sarumpet yang merugikan pihaknya ini kepada polisi.
“Tadi pemeriksaan sudah berlangsung dengan tertib. Kapasitas ibu Nanik saksi atas tersangka Ratna Sarumpaet. Bu Nanik pun dengan senang hati memenuhi panggilan. Saat ini pemeriksaan sedang istirahat,” ujar Martha Dinata yang menemani kliennya di Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (15/10/2018).
“Dari pihak kepolisian terkait penyelidikan Ratna kemungkinan dikaitkan peran bu Nanik dalam penyampaian informasi ke tim Prabowo-Sandi,” imbuhnya.
Martha menjelaskan, pihaknya sangat kooperatif dengan pihak polisi karena hingga saat ini masih meyakini bahwa yang paling dirugikan atas kebohongan Ratna Sarumpaet adalah pihak Prabowo-Sandi. Sehingga pemeriksaan ini dianggap sangat penting untuk menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya.
“Ini kan yang paling dirugikan pihak kami, Prabowo-Sandi,” terang Martha yang juga merupakan Anggota Tim Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi
Ia juga menegaskan, anggapan bahwa Nanik S Deyang merupakan satu-satunya pihak yang memberikan informasi ke Prabowo-Sandi mengenai isu pemukulan Ratna Sarumpaet adalah salah. Kata Martha, Ratna Sarumpaet tidak hanya menyebar cerita bohong ke Nanik, melainkan beberapa pihak termasuk pihak di luar tim Prabowo-Sandi.
“Bu Nanik dalam kapasitasnya dalam BPN sebagai wakil ketua, jadi setiap hari di BPN dan memang sangat dimungkinkan saat Ratna Sarumpaet menyampaikan ke tim tidak cuma ke bu Nanik. Tapi Ratna juga cerita ke semua tim Prabowo-Sandi,” jelasnya.
Dan yang menyebarkan ke publik juga tidak hanya kubu Prabowo-Sandi. Masyarakat saat itu juga banyak.
“Tapi itu kan soal empati terhadap cerita seorang perempuan tua yang menjadi korban kekerasan. Pak Mahfud MD juga kan ikut berempati,” katanya.
“Nah yang jadi pertanyaannya, mengapa hanya pihak Prabowo-Sandi yang diperiksa dan mendapat perhatian,” pungkas Martha Dinata.(faz/iss/ipg)