Setelah melantik 40 Anggota DPRD Kota Malang Senin (9/9/2018), Soekarwo Gubernur Jawa Timur kembali mendapat pertanyaan soal kabar masuknya namanya di Tim Dewan Pembina Bravo-5 Jawa Timur, relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
“Bravo-5 saya sudah jelaskan. Tidak baiklah Gubernur, yang masih menjabat, masuk di dalam tim (relawan) pasangan calon. Itu tidak bagus. Tidak bagus itu artinya tidak elok. Gubernur itu ngurusi masyarakatnya dulu, yang penting,” ujarnya saat berada di Malang.
Ketua DPD Partai Demokrat yang akrab disapa Pakde Karwo juga menjelaskan tentang tudingan sejumlah pihak bahwa partainya berdiri di dua kaki. “Bukan, bukan dua kaki,” katanya membantah tudingan itu.
“Pilihan seseorang itu tidak bisa (dikontrol) seperti itu. Sampeyan misalnya wartawan VIVAnews, tapi sampeyan, kok, seneng ya jadi wartawan CNN. Itu haknya pribadi sampeyan, yang saya urus haknya publik,” kata Pakde Karwo.
Menurutnya, Partai Demokrat telah mengarahkan pilihan pribadi setiap kadernya. Namun, kata Pakde Karwo, sikap atau pilihan pribadi itu tidak bisa diketahui orang lain. Dirinya sebagai ketua DPD Partai Demokrat Jatim juga tidak bisa mengetahui apa yang menjadi sikap kadernya.
Soal sikap pribadinya memilih mendukung siapa, dia kembali menjelaskan bahwa sebagai pengurus partai dirinya sudah mendapat tugas untuk menambah kuantitas kadernya di kursi legislatif daerah.
“Soal sikap pribadi seseorang kan tidak bisa dikontrol. Sampeyan seneng karo A seneng karo B kan ga weruh aku, ya, ya, ya,” ujarnya sembari membantah dirinya menjadi salah satu timses Jokowi-Ma’ruf Amin.(den/iss/ipg)