Sabtu, 23 November 2024

Paslon Walkot Malang yang Terjerat Kasus Korupsi Andalkan Pemilih Tradisional

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Arief Wahyudi Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Wali Kota Malang Mochamad Anton dan Syamsul Mahmud, menyatakan optimistis calon yang didukung menang Pilkada 2018, Senin (25/6/2018), di Kantor DPC PKB Kota Malang. Foto: Farid suarasurabaya.net

Dua hari menjelang pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, tiga pasangan calon pemimpin Kota Malang sama-sama optimistis akan mendapat banyak dukungan.

Begitu juga dengan dua pasang calon yang terjerat kasus korupsi, yaitu Ya’qud Ananda Gudban dan Mochamad Anton.

Arief Wahyudi Ketua Tim Pemenangan pasangan nomor urut 2, Mochamad Anton dan Syamsul Mahmud mengatakan, kasus korupsi tidak akan membuat para pendukungnya mengalihkan pilihan ke calon lain.

Menurut Arief, Anton punya loyalis atau pemilih tradisional yang merasa banyak terbantu, bahkan sebelum Anton menjabat Wali Kota Malang.

Para pemilih tradisional itu, kata Arief, percaya kalau Abah Anton cuma tersandung kasus kecil, sehingga masih layak untuk dipilih.

“Abah Anton punya pemilih tradisional yang tidak akan goyah. Waktu masih ikut kampanye, masyarakat begitu antusias menyambutnya. Begitu mendapat masalah (korupsi), kami menjelaskan kepada masyarakat kalau Abah Anton cuma terpeleset, dan masyarakat bisa menerima,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Senin (25/6/2018), di Kota Malang, Jawa Timur.

Optimisme menjadi pemenang juga disampaikan Ahmad Wanedi calon Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1, pendamping Ya’qud Ananda Gudban politisi Partai Hanura yang berstatus tersangka korupsi.

Menurut Wanedi, soliditas basis massa yang dimiliki partai politik pendukungnya, yaitu PDI Perjuangan, PAN, Hanura, dan PPP, bisa membuatnya menjadi pemimpin Kota Malang periode 2018-2023.

Sebelumnya diberitakan, Muhammad Hisbullah Huda Koordinator Tim Relawan Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko (paslon nomor urut 3) merasa yakin bakal meraih kemenangan karena calon yang didukung tidak bermasalah dengan hukum.

Sekadar diketahui, Pemilihan Wali Kota Malang yang akan digelar serentak dengan Pemilihan Gubernur Jawa Timur tanggal 27 Juni 2018, diikuti tiga pasang calon.

Mereka bersaing memperebutkan sekitar 600.646 dukungan Warga Kota Malang pemilik suara yang tercatat dalam daftar pemilih tetap. (rid//tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs