Nyarwi Ahmad Dosen Ilmu Komunikasi, Fisipol Universitas Gadjah Mada mengatakan, partisipasi politik Warga Negara Indonesia terhadap penyelenggaraan Pemilu tergolong tinggi dibanding negara-negara lain.
Dibanding negara lain, mereka lebih risau karena tingkat partisipasi politiknya rendah.
“Di negara lain itu rata-rata tidak sampai 60 persen. Partisipasi dalam pemilu 50 persen saja sudah tinggi, seperti di Italia. Partisipasi politik di Indonesia yang 70 persen sudah tinggi sekali,” ujar Nyarwi di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Menurut dia, yang terjadi di Indonesia sekarang ini justru adanya ledakan partisipasi politik. Ini terlihat dari maraknya penggunaan media sosial yang isinya bermuatan politik.
“Pengguna media sosial di Indonesia termasuk terbesar di dunia,” jelasnya.
Dengan melihat keadaan ini, kata Nyarwi, partai politik harus bisa memanfaatkan ledakan partisipasi politik ini.
Nyarwi menjelaskan partisipasi politik adalah substansi atau inti dari demokrasi. Tidak ada demokrasi tanpa partisipasi.
“Tagar 2019 Ganti Presiden atau tagar 2019 Tetap Bersaudara, merupakan satu metamorphosis partisipasi politik. Partisipasi bertemu antara yang online dan offline, atau antara media sosial dan kenyataan (real). Ini positif karena partisipasi kelas menengah yang sebelumnya malu-malu sekarang muncul dan menguat. Bahasa-bahasa politik tidak lagi dengan bahasa standar, yang formal, ilmiah. Tapi bahasa visual, seperti meme,” kata dia.
Karena ada ledakan partisipasi politik yang tampak di media sosial, maka harus diatur supaya berdampak positif.
“Ledakan partisipasi politik sangat luar biasa. Ini harus diatur. Ledakan partisipasi politik ini bisa positif, artinya partai politik memanfaatkan partisipasi politik, misalnya mengambil peran dalam narasi. Atau menggaet aktor-aktor penting untuk masuk dalam partai politik,” kata Nyarwi.
Dia optimis dengan adanya ledakan partisipasi politik di Indonesia, seperti terlihat dalam aktivitas diskusi, platform politik, yang bisa memberi manfaat positif. Artinya orang peduli dengan dunia politik. Karena itu tingkat kepercayaan pada partai politik perlu ditingkatkan. Bonus demografi dan kelas menengah akan membuat riuh perpolitikan.(faz/iss/ipg)