Senin, 3 Februari 2025

PPP Tidak Gabung Poros Islam, Lebih Nyaman dengan Jokowi

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Muchammad Romahurmuziy Ketua Umum PPP. Foto: Istimewa.

Muchammad Romahurmuziy Ketua Umum PPP menyatakan, partai yang dipimpinnya tidak akan masuk poros Islam, kalau poros yang diwacanakan elit berbasis Islam itu untuk menjegal Jokowi di Pilpres 2019.

Menurut Romy, selama ini PPP cukup nyaman berkoalisi dengan Jokowi. Selain itu Romy juga sependapat dengan pemikiran KH Said Aqil Siroj Ketum PBNU, yang menilai pembentukan poros Islam, lebih besar mudaratnya bagi umat Islam.

Berbicara soal peluang PPP untuk mendapatkan posisi capres, Romy menyerahkan sepenuhnya pada hasil ihtiar partai pendukung dan Jokowi sebagai user.

Karena diyakini partai pendukung Jokowi juga ingin mengajukan kader terbaiknya.

“Tapi kalau dalam pembahasan akhir, mengerucut pada PPP diminta untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2019, PPP siap,” kata Romy, Senin (12/3/2018).

Sebelumnya Muhaimin Iskandar Ketua Umum DPP PKB, menyatakan pembentukan poros Islam, baru wacana, supaya bisa mengajukan Pilpres alternatif di samping Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Kalau partai berbasis Islam bergabung, total suara mencapai 40 persen. Cukup untuk mengajukan capres, mengingat syarat minimal harus memiliki kursi di parlemen 20 persen.

“Persoalanya sekarang apakah partai berbasis Islam itu mau bergabung jadi satu, menghadapi Pilpres 2019,” kata Muhaimin.

Cak Imin saat ini masih terikat koalisi dengan Jokowi. Sebagai imbalan PKB memperoleh jatah empat kursi di kabinet.Di antaranya Menpora, Menaker, Mentri Desa dan Menristek Dikti. (jos/bid/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 3 Februari 2025
25o
Kurs