Sabtu, 23 November 2024

Momen Pelukan Sandi dan Erick Jadi Penyejuk Suhu Politik

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Erick Thohir (kiri) Pengusaha yang dipilih menjadi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin (TKN Jokowi-Ma'ruf) dalam pongumuman di Jakarta, Jumat (7/9/2018). Foto: Antara

Keinginan Erick Thohir untuk berpelukan dengan Sandiaga Uno akhirnya terkabul dalam waktu kurang dari 24 jam. Keduanya bertemu saat menghadiri akad nikah putra Bambang Soesatyo Ketua DPR di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (8/9/2018) siang.

Erick dan Sandi sebenarnya bersahabat sejak kecil. Namun, kini keduanya dalam posisi berseberangan karena Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Sandi saat ini menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto. Sedangkan Erick dipercaya memimpin Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi-Ma’ruf).

Adapun momen Erick dan Sandi bersalaman dan berpelukan berlangsung tidak lama. Erick yang hendak meninggalkan rumah dinas ketua DPR berpapasan dengan Sandi yang baru saja tiba.

Keduanya lantas bersalaman, ngobrol sebentar, lalu berpelukan. Momen itu menjawab harapan Erick saat menyampaikan pidato pertama sebagai ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Jumat (7/9/2018) kemarin, yang mengaku ingin berpelukan dengan Sandi.

Bambang Soesatyo yang rumah dinasnya menjadi lokasi momen bersejarah itu turut bahagia. Menurutnya, momen Erick dan Sandi berpelukan bisa menjadi penyejuk di tengah meningkatnya suhu politik menjelang pilpres tahun depan.

“Sudah seharusnya masing-masing kubu capres menunjukan kesejukan ke masyarakat. Sandiaga dan Erick sudah bersahabat lama. Keduanya juga memiliki latar belakang pengusaha. Saya yakin ini akan memperkecil perselisihan dua kubu yang bertarung di pilpres,” kata Bambang, Minggu (9/9/2018).

Politikus Golkar yang akrab disapa Bamsoet itu juga meminta Sandiaga dan Erick agar menghindari penggunaan kampanye hitam. Sebab, kampanye hitam hanya akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Bamsoet menegaskan, jabatan presiden sebagai sebuah amanah harus diraih dengan cara-cara bijaksana. Sebab, tujuan akhirnya demi kesejahteraan rakyat.

“Jangan gunakan kampanye hitam yang hanya akan mengorbankan persaudaraan antar anak bangsa. Mari bersama muliakan dan sejahterakan rakyat, karena sejatinya kedaulatan ada di tangan rakyat,” pungkas mantan ketua Komisi Hukum DPR itu.(faz/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs