Milan Stech Ketua Senat Republik Ceko bersama dengan puluhan delegasi lainnya berkunjung ke MPR RI dan diterima oleh Pimpinan MPR di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.
Dalam kunjungan itu, Selain Zulkifli Hasan Ketua MPR RI, hadir juga E. E. Mangindaan dan Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua MPR serta beberapa anggota MPR RI.
Zulkifli menjelaskan kalau hubungan Indonesia dengan Republik Ceko sudah berjalan selama 25 tahun. Dia menilai, hubungan kedua negara selama ini berjalan dengan baik.
“Kami meyakini kunjungan Yang Mulia akan memperkuat hubungan tidak hanya antarparlemen namun juga antarpemerintah dan masyarakat,” kata Zulkifli di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Zulkifli menjelaskan Kepada Stech dan anggota Senat Ceko lainnya, bahwa di MPR ada 10 fraksi dan satu kelompok DPD.
“Fraksi-fraksi inilah yang mampu lolos dalam Pemilu. Anggota MPR itu terdiri dari angota DPR dan DPD, ” kata dia.
Zulkifli menceritakan bahwa sejak tahun 1998 di Indonesia terjadi reformasi. Dalam era reformasi terjadi amandemen UUD Tahun 1945. Akibatnya ada perubahan undang-undang dasar. Menurut Zulkifli, amandemen yang terjadi membawa perubahan pada kedudukan MPR.
“Sebelum reformasi, MPR adalah lembaga tertinggi,” tegasnya. Dengan posisi seperti ini, membuat MPR berwenang menyusun haluan negara dan memilih serta mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.
Kewenangan MPR yang seperti itu, tidak lagi berlaku setelah terjadi amandemen. Kekuasaan yang ada didistribusikan ke berbagai lembaga negara seperti DPR, DPD, MK, KY, BPK, MK, dan Presiden.
“Semua jadi setara,” ujar Zulkifli.
Tetapi, kata Zulkifli, fungsi MPR tetap yakni bisa mengubah konstitusi serta melantik dan bisa memberhentikan Presiden.
Kepada Stech, Ketua MPR juga menjelaskan kalau Indonesia adalah negara yang beragam, baik itu suku, bahasa, agama, dan budaya. Mereka terbagi dalam 700 bahasa, 6 agama resmi, dan tersebar di 17.000 pulau.
“Saking luasnya Indonesia, penerbangan dari Aceh sampai Papua memerlukan waktu 9 jam,” kata dia.
Adanya keberagaman itulah, menurut dia, MPR yang menjaganya.
“Tugas MPR satu diantaranya menjaga keragaman agar saling menghormati, menghargai, mendukung, dan toleransi. Kami berbeda tetapi bersatu,” jelas dia.
Sementara, Stech merasa terhormat atas kunjungannya ke MPR Ri. Stech juga menjelaskan kalau anggota senat jumlahnya mencapai 81 orang.
“Mereka berasal dari berbagai sayap dan aliran politik. Mereka bisa lolos ke parlemen karena politisinya berpengalaman,” kata Stech.
Dia mengaku kalau hubungan Indonesia-Ceko berjalan baik, dan tidak terbebani masa lampau.
“Ceko, negaranya, diakui menghargai perjuangan Indonesia dalam ikut mendukung perdamaian dunia. Apa yang terjadi di Indonesia, juga terjadi di Ceko, yakni ada reformasi,” kata Stech.
Reformasi yang terjadi di negara yang bertetangga dengan Jerman itu membawa dampak perubahan ekonomi yang baik. Ekonomi di sana mampu meningkatkan derajat warganya.
“Sehingga banyak orang Ceko bepergian ke berbagai tempat wisata di Indonesia, Bali misalnya,” jelasnya.
Meski jarak kedua negara jauh, tetapi berbagai perwakilan kedua negara ada. Dia mengharap hubungan kedua negara ditingkatkan. Banyak produk Indonesia yang masuk ke Ceko, baik langsung maupun lewat Uni Eropa. Dirinya mengharap agar produk-produk negaranya juga banyak masuk ke Indonesia.
Stech bangga kedua negara mampu meningkatkan kerjasama dan mengembangkan peluang yang ada. Stech yakin MPR bisa mendukung peningkatan kerjasama kedua negara.(faz/iss/ipg)