Sabtu, 23 November 2024

Khofifah Berikan Tips Pemenangan untuk 30 Bacaleg Perempuan di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa bersama 30 perempuan bacaleg peserta pembelajaran dan dialog peningkatan kapasitas di salah satu hotel di Surabaya, Senin (30/7/2018). Foto: Denza suarasurabaya.net

Sejumlah 30 orang perempuan bakal calon legislatif (bacaleg) di Jawa Timur mendapatkan beberapa tips pemenangan dari Khofifah Indar Parawansa, Calon Gubernur Jatim terpilih, Senin (30/7/2018).

Mereka dikumpulkan dalam sesi pembelajaran dan dialog oleh Women and Youth Development Institute of Indonesia (WYDII), LSM pemberdayaan perempuan di Jawa Timur, di salah satu hotel di Surabaya.

Para bacaleg berdialog langsung dengan Khofifah yang dinilai sudah berhasil “menembus kemenangan” di Pilgub Jatim 2018, dan berhasil menaklukkan lawannya yang seorang laki-laki.

Khofifah mengatakan, di acara itu dia menekankan dialog yang lebih bersifat berbagi pengalaman. “Itu penting. Ada juga yang bukan pemula, sih, tapi dinamika yang berkembang, mereka juga perlu mengantisipasi,” katanya.

Keterwakilan perempuan di lembaga-lembaga politik, menurut dia, sangat penting. Dia membandingkannya dengan negara-negara di Skandinavia, di mana keterwakilan perempuan di bidang politik sangat diperjuangkan.

“Harapannya terbangun low politics. Politik yang sejuk, politik yang santun. Keterwakilan perempuan, bagi negara-negara Skandinavia, memberikan suasana lebih sejuk, lebih damai, dan lebih santun,” ujarnya.

Kepada 30 caleg perempuan yang menjadi peserta kegiatan itu, Khofifah menekankan pentingnya menjadi diri sendiri. Sebagaimana yang dipesankan oleh mendiang Gus Dur (Abdurrahman Wahid).

“Gus Dur selalu bilang: be yourself, be yourself, be yourself, and do the best. Kalau kita menjadikan diri kita seperti orang lain nanti kita sibuk mencari-cari apa yang bikin kita sama, enggak usah begitu,” ujarnya.

Khofifah menyampaikan apa yang dia pahami dari pesan Gus Dur itu. Dengan menjadi diri sendiri, tidak perlu membeda-bedakan yang sama dan tidak perlu menyama-nyamakan yang berbeda.

“Performance, tempramen, Dapil (Daerah Pemilihan), partai, kan memang beda. Tidak perlu disama-samakan. Jadi enggak apa-apa, yang beda itu, saya ajak mereka bikin tim yang secara terbuka membuat SWOT Analysis,” katanya.

Mantan Menteri Sosial itu mengajak mereka menganalisa kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats/SWOT) diri mereka masing-masing untuk menghadapi Pemilihan Legislatif 2019 mendatang.

“Kalau bikin sendiri, kadang-kadang kurang bisa melihat kelemahan kita apa. Kurang bisa melihat peluang. Kalau banyak orang diminta bikin, kita lebih enak. Bisa tahu, oh, iya, saya ternyata punya kekuatan ini, punya tantangan ini, saya juga punya kelemahan,” ujarnya.

Siti Nurjanah Direktur WDYII mengatakan, kegiatan tersebut memang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bacaleg perempuan di Jawa Timur menjelang Pemilu 2019.

Khofifah diundang untuk memberikan pembelajaran kepada para caleg perempuan agar pemahaman dan kapasitas mereka soal mekanisme, tantangan, dan strategi pemenangan, semakin meningkat.

“Jadi, menjelang Pemilihan Legislatif 2019 mendatang. Kami, sebagai pegiat pemberdayaan politik perempuan, menilai sudah saatnya memulai program peningkatan kapasitas caleg perempuan sedini mungkin,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs