Muchammad Romahurmuzy alias Romi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, dalam menghadapi pemilu 2019 dan Pilkada Serentak 2018 kader PPP harus menerapkan strategi kerja cerdas dan kerja ikhlas.
Sebab, kata Romi, masyarakat saat ini semakin apatis terhadap proses demokrasi karena banyaknya Kepala Daerah terkena OTT KPK. Saat ini ada 300 kepala daerah yang tekan OTT KPK, dari 514 Kabupaten/Kota sejak digelarnya Pilkada langsung tahun 2005.
“Kalau semakin banyak pemimpin di negeri ini terlibat masalah hukum. Maka, masyarakat akan tidak percaya lagi dengan pemimpinnya. Di sinilah masa depan demokrasi terancam. Padahal demokrasi adalah cara paling transparan mengawal kesejahteraan rakyat,” ujar Romi dalam pembukaan Rakorwil dan Halakoh Ulama DPW PPP Jatim di Novotel Samator, Surabaya, Jumat (16/3/2018) petang.
Dalam Rakorwil dan Halakoh Ulama DPW PPP Jatim itu, Romi juga mengajak seluruh kadernya untuk memilih calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur yang sama-sama dari Nahdlatul Ulama. Calon yang ia maksud ialah pasangan calon nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
“Pilihlah Gubernur dan Wakil Gubenur yang sama-sama NU. Khofifah NU 24 karat, Emil Ketua NU Cabang Istimewa saat kuliah di Jepang,” kata Romi. (bid/ipg)