Minggu, 24 November 2024

Ketum PAN Yakin Dukungan Partai Demokrat Bisa Memenangkan Prabowo pada Pilpres 2019

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Zulkifli Hasan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), memberikan keterangan terkait merapatnya Partai Demokrat dalam barisan pendukung Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019, Selasa (31/7/2018), di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Selatan. Foto: Farid suarasurabaya.net

Zulkifli Hasan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), menyambut baik dukungan Partai Demokrat dalam koalisi partai pendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.

Menurut Zulkifli, dukungan Demokrat sangat penting untuk memenangkan Prabowo sebagai Presiden RI periode 2019-2024, menghadapi Joko Widodo calon petahana.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Umum Partai Demokrat, lanjut Zulkifli, masih punya banyak massa pendukung yang akan menyumbang suara buat Prabowo.

“Dalam pemilihan umum, satu suara saja menentukan (pemenang), apalagi Pak SBY Ketum Partai Demokrat pasti punya banyak massa pendukung,” kata Zulhas di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).

Di sisi lain, Ketua Umum PAN masih menunggu kunjungan balasan dari SBY, untuk membahas figur calon wakil presiden yang akan mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra.

Seperti diketahui, Senin (30/7/2018), SBY melakukan kunjungan politik balasan ke rumah Prabowo, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Sesudah sekitar dua jam berdiskusi, Ketua Umum Partai Demokrat menyerahkan pencapresan kepada Prabowo.

Sebelumnya, Partai Gerindra sudah lebih dulu menjalin komunikasi politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PAN untuk membentuk koalisi.

Dengan tambahan dukungan dari Partai Demokrat, Prabowo memenuhi syarat dukungan parpol untuk nyapres.

Berdasarkan UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, presidential threshold atau syarat parpol/gabungan parpol bisa mengusung capres adalah punya 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional pemilu periode sebelumnya.

Pada Pemilu 2014, Partai Demokrat mendapat 10,19 persen suara sah nasional, sedangkan Partai Gerindra mendapat 11,81 persen, sehingga total suara sah nasional dua partai tersebut mencapai 22 persen. (rid/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs