Kapitra Ampera politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) batal melaporkan Susilo Bambang Yudhoyono Ketua Umum Partai Demokrat ke kepolisian terkait dugaan pencemaran nama baik.
“Harusnya saya laporkan Pak SBY terkait pencemaran nama baik berdasarkan Undang-Undang ITE terhadap partai (PDIP),” kata Kapitra dilansir Antara di Ditreskrimsus Polda Riau, Kota Pekanbaru, Minggu (16/12/2018).
Alasan dirinya membatalkan pelaporan itu karena dirinya secara langsung diperingatkan oleh Megawati Soekarno Putri Ketua Umum PDIP untuk menghormati SBY sebagai mantan kepala negara. Selain itu, dia juga mengatakan masih menunggu sikap dan keputusan DPP PDIP yang baru akan menggelar rapat pada Selasa lusa (18/12/2018).
“Ketua umum saya mengatakan harus menghormati Pak SBY karena beliau mantan kepala negara. Ibu Megawati juga berpesan jangan melawan kekerasan dengan kekerasan,” jelasnya.
“Karena perintah itu, saya tunda dulu nunggu (rapat) DPP hari Selasa,” lanjutnya.
Sebagai gantinya, Kapitra justru melaporkan pengrusakan baliho dirinya yang akan maju sebagai calon legislatif DPR RI, yang dirusak oleh orang tak dikenal (OTK), Sabtu (15/12/2018) malam tadi.
“Jadi hari ini saya laporkan baliho saya yang dirusak,” katanya lagi.
Pelaporan itu langsung dilakukan Kapitra di Ditreskrimsus Polda Riau, dengan nomor Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan (STPL): TPLP/108/XII/2018/Ditreskrimsus.
Sebelumnya dalam konferensi pers di Pekanbaru, Sabtu malam tadi, Kapitra menyebut akan melaporkan SBY ke polisi karena dinilai telah menyebut PDIP dalang pengrusakan ribuan atribut partai Demokrat di Pekanbaru.
SBY lantas menanggapi santai pernyataan Kapitra tersebut. Dia mengatakan telah mendengar rencana Kapitra untuk melaporkan dirinya ke Polda Riau. “Silahkan (lapor ke Polisi),” ujar SBY usai mengikuti Car Free Day (CFD) dan bertemu dengan ribuan warga Kota Bertuah hari ini.
“Saya tadi malam juga dengar. Saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan di balik apa yang dilakukan kemarin,” lanjutnya.
Justru, kata SBY, dirinya berharap polisi dapat menangani secara serius dan tuntas insiden pengrusakan atribut partai yang ia nilai telah menginjak dan merobek harga dirinya tersebut.
Ribuan atribut Partai Demokrat yang terpasang di sepanjang Jalan Sudirman, Pekanbaru dirusak OTK, Sabtu dinihari kemarin. Keberadaan atribut-atribut itu menyambut kedatangan SBY, bersamaan dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Pekanbaru.
SBY secara pribadi langsung menyisir lokasi pengrusakan atribut partainya, Sabtu pagi tadi. Dalam video yang beredar luas di media sosial, SBY tampak begitu sedih dan kecewa dengan insiden tersebut.
Menurut dia, pengrusakan atribut partai tersebut sama saja dengan menginjak harga dirinya, sebagai pendiri dan ketua umum partai berwarna biru itu.
Akibat insiden tersebut, dia memerintahkan Sekjen dan pengurus Partai Demokrat Riau dan Pekanbaru untuk mencabut semua bendera dan spanduk Partai Demokrat.(ant/tin)