KPU Provinsi Jatim secara resmi menetapkan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, pasangan nomor urut satu, sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih di Pilgub Jatim 2018. Penetapan itu sesuai dengan Surat Keputusan KPU RI yang dibacakan langsung oleh Eko Sasmito Ketua KPU Jatim.
Dalam isi surat keputusan itu, Eko menerangkan bahwa Khofifah-Emil resmi menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Terpilih tanpa ada gugatan. Dengan total suara yang diperoleh sebanyak 10.465.218 atau sekitar 53,55 persen.
“KPU RI telah memberikan surat ke kami untuk bisa melaksanakan proses penetapan Pasangan calon terpilih. Jadi satu hari setelah MK memberikan surat itu, kami sudah bisa menetapkan Pasangan calon terpilih,” kata Eko, Selasa (24/7/2018).
Setelah dibacakannya surat keputusan, Eko mengungkapkan bahwa tugas KPU Jatim untuk penyelenggaraan Pilgub Jatim 2018 telah usai. Rapat pleno kali ini, merupakan tahapan terakhir sekaligus penutup dari seluruh rangkaian proses Pilgub Jatim 2018. Selanjutnya, pihaknya akan menyerahkan hasil rapat pleno hari ini, dan menyerahkan sepenuhnya ke pihak Menteri Dalam Negeri untuk melakukan proses pelantikan.
“Ini adalah proses terkahir dari KPU Jatim. Selanjutnya, kami akan menyampaikan hasilnya ke DPR Jatim, yang kira-kira surat tembusan ke dewan sekitar tiga hari. Lalu sepenuhnya sudah ranah Mendagri, untuk mengatur proses pelantikan. Waktunya kapan dan dimana, sudah tidak lagi menjadi kewenangan KPU Jatim,” jelasnya.
Eko menuturkan, sejauh ini proses atau pelaksanaan Pilgub Jatim 2018 terlaksana dengan baik dan sesuai dengan aturan perundangan-undangan. Mulai dari tahap pendaftaran hingga proses akhir sampai saat ini, menurutnya sangat minim pelanggaran.
Selain itu, kesuksesan lainnya yang berhasil diraih yaitu tingkat partisipasi masyarakat tahun ini mencapai 67,39 persen. Angka itu mengalami peningakatan sebesar 8 persen dibandingkan pelaksanaan pemilu pada tahun 2013. Meski bukan satu-satunya indikasi keberhasilan, kata dia, pihaknya tetap bersyukur dengan kedewasaan masyarakat yang turut menyuarakan pilihannya.
“Tidak ada gejolak yang cukup berarti. Malah tingkat partisipasi tahun ini meningkat. Hampir tidak ditemukan pelanggaran. Semuanya clear. Termasuk rekap, dan adanya keberatan tetap kami terima untuk tahap penyelesaian. Tapi kami tunggu tidak ada gugatan di MK,” tuturnya.
Senada dengan Ketua KPU Jatim, Moh Amin Ketua Bawaslu Jatim mengatakan pelaksanaan Pilkada di Jatim terlaksana dengan lancar. Pihaknya tidak menemukan sedikit pun kecurangan, seperti money politic, dan politik sara. Pihaknya mengklaim bahwa Provinsi Jatim masuk dalam nominasi penyelenggaraan Pemilu yang aman.
“Bawaslu tidak sampai mengeluarkan kartu kuning. Hanya saja, ada beberapa wilayah seperti Jombang, Mojokerto mendapatkan kartu merah untuk pemilihan bupati. Lalu, Madiun, Bangkalan, dan Sampang, berakhir di MK. Tapi secara keseluruhan Pilkada aman dan lancar,” kata dia.
Sekedar informasi, acara Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Terpilih untuk Pilgub Jatim 2018 malam ini, Selasa (24/7/2018), dihadiri oleh Khofifah Indar Parawansa paslon nomor urut satu. Sedangkan, Elestianto Dardak berhalangan hadir karena harus mewakili Kabupaten Trenggalek pada acara Gelar Inovasi 40 Kepala Daerah di New York.
Sementara itu, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur paslon nomor urut dua tidak hadir dalam rapat pleno itu. Pleno terbuka itu, juga dihadiri perwakilan dari KPU dari 38 kabupaten atau kota di Jawa Timur dan beberapa perwakilan ormas. (ang/iss)