Sabtu, 23 November 2024

Jawab Sindiran Mega, Dradjad Tantang Debat Tim Ekonomi Jokowi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Dradjad Hari Wibowo anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN). Foto: Faiz/Dok. suarasurabaya.net

Megawati Soekarno Putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan mengaku belum pernah mendengar sama sekali program-program Prabowo-Sandi selama masa kampanye ini.

Pernyataan Megawati disampaikan saat membuka sekolah calon anggota legislatif (caleg) PDI Perjuangan angkatan III, di kantor DPP, jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).

Berkaitan dengan pernyataan Megawati itu, Tim Ekonomi dari Prabowo-Sandi tidak mau mengomentari lebih jauh. Tetapi yang jelas, program-program Prabowo-Sandi telah dirilis satu-persatu.

“Saya tidak akan mengomentari pandangan bu Mega. Yang jelas, program Prabowo-Sandi sudah mulai dirilis satu per satu. Misalnya tentang peningkatan produksi pangan/pertanian dan stabilisasi harga pangan sebagai salah satu prioritas,” ujar Dradjad Hari Wibowo anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga timses bidang ekonomi Prabowo-Sandi, dalam pesan singkatnya kepada suarasurabaya.net, Jumat (16/11/2018).

Dradjad mengaku mengontraskan program-program Prabowo-Sandi dengan kegagalan swasembada pangan yang telah dijanjikan oleh Jokowi.

“Kita kontraskan program ini dengan kegagalan swasembada pangan yang dijanjikan pak Jokowi. Kita kontraskan dengan situasi di mana harga pangan sering melonjak-lonjak,” tegasnya.

Sebagian rincian program pun, kata dia, pernah disampaikan oleh Prabowo-Sandi. Misalnya, realokasi dana infrastruktur yang boros ke infrastruktur produksi pangan dan pertanian. Atau penguatan Bulog dan perombakan tata kelolanya agar tidak korupsi.

Tapi, menurut Dradjad, program-program teknis seperti ini kan rendah nilai beritanya, sehingga yang ramai justru isu ecek-ecek yang tidak mendidik masyarakat.

“Tapi yang teknis seperti ini kan rendah news value-nya. Jadi yang ramai akhirnya isu ecek-ecek yang tidak mendidik,” tegasnya.

Dradjad menilai titik lemahnya Jokowi adalah tim ekonominya yang jelek, sehingga Jokowi gagal memenuhi janji-janjinya. Dradjad juga menantang debat tim ekonomi Jokowi-Ma’ruf Amin dengan tim ekonominya Prabowo-Sandi.

“Salah satu titik lemah pak Jokowi adalah tim ekonominya jelek. Tim ekonomi beliau gagal mewujudkan janji beliau. Jadi saya menunggu, kapan tim ekonomi pak Jokowi siap berdebat program dengan saya dan tim ekonomi Prabowo-Sandi,” tegas dia.

Sebenarnya, kata Dradjad, sebagian gagasan sudah dimunculkan tapi mungkin sosialisasinya perlu diperbaiki.

Sebagai contoh adalah program untuk peningkatan produksi pangan / pertanian dan stabilisasi harga pangan. Proyek infrastruktur disisir ulang, yang belum terlalu mendesak akan diundur. Dana yang cukup besar akan direalokasikan untuk peningkatan besar-besaran infrastruktur di pedesaan dan pertanian. Tujuannya adalah menopang peningkatan produksi pertanian dan pangan. Mulai dari irigasi, jalan hingga ke pengolahan dan penyimpanan.

Untuk itu, kata Dradjad, Bulog mau tidak mau harus diperkuat dari sisi pendanaan maupun asetnya, tapi dirombak tata kelolanya agar tidak menjadi sarang korupsi, termasuk pengawasan oleh masyarakat.(faz/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs