Partai Demokrat memberikan pengecualian (dispensasi) kepada kader dan pengurus partai yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, untuk pemilihan presiden 2019.
Padahal, elite partai berlambang bintang mercy itu sudah mengambil langkah masuk dalam koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sebelumnya, ada wacana pengurus pusat Partai Demokrat memberikan sanksi kepada kader dan pengurus yang mendukung Jokowi-Ma’ruf.
Tapi, wacana itu tidak terlaksana karena Demokrat khawatir adanya sanksi membuat kader di daerah melakukan ‘perlawanan’ sehingga mengganggu soliditas dan persiapan untuk memenangkan pemilu legislatif.
“Dispensasi diberikan karena di beberapa wilayah, Kader Demokrat mendukung Jokowi-Ma’ruf mencapai 90 persen. Khususnya di Papua memang mayoritas menghendaki Pak Jokowi,” kata Agus Hermanto Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Senin (10/9/2018), di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Maka dari itu, lanjut Agus, pimpinan Partai Demokrat sekarang tengah merumuskan aturan tentang dispensasi itu khususnya untuk daerah Papua. Sikap tersebut dipilih supaya Demokrat bisa menang di Pileg 2019.
“Jadi, kader dan pengurus di daerah tetap diminta untuk menangkan Demokrat di Pileg mendatang. Semua Kader Demokrat di daerah nyaleg untuk DPR dan DPRD. Itu yang kami cari strategi dan formula untuk memang di pileg, meski tidak mendukung Prabowo-Sandi,” tegasnya.
Walau terkesan tidak tegas, Agus Hermanto menepis anggapan Demokrat bermain dua kaki demi keuntungan politik.
“Dua kaki dalam politik tidak seperti itu. Bahkan kalau dua kaki itu hal-hal yang berbeda dengan kasus yang ada di Papua ini. Memang kasus di Papua ini spesial, maka ini khusus untuk menentukan strategi apa yang harus dilakukan Demokrat di Papua,” pungkasnya.
Perbedaan dukungan pasangan capres juga terjadi di Jawa Timur, di mana Soekarwo Ketua DPD Partai Demokrat Jatim menyatakan mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.
Tapi, politisi yang akrab disapa Pakde Karwo menegaskan akan berupaya optimal untuk menangkan Partai Demokrat pada Pileg 2019.
“Sudah saya sampaikan, tugas pokok saya kali ini di Demokrat adalah memperbanyak kursi dan pembinaan pada para calon legislatif,” ucap Pakde Karwo di DPD Partai Demokrat Jatim, Kertajaya, Surabaya, Senin (10/9/2018).
Sekadar diketahui, Soekarwo yang masih menjabat Gubernur Jatim juga masuk dalam struktur Dewan Pembina Relawan Jokowi-Ma’ruf yang bernama Bravo-5. (rid/iss/ipg)