Sabtu, 23 November 2024

Bawaslu Jatim akan Kumpulkan Warganet Melawan Hoaks di Pilkada Serentak 2018

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: suarasurabaya.net

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur, dalam waktu dekat, akan mengumpulkan netizen (warganet) untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian dalam proses Pilkada Serentak 2018.

Aang Kunaifi Koordinator Divisi Pencegahan dan Dukungan Antarlembaga Bawaslu Jatim mengatakan, undangan itu terutama untuk warganet yang tergabung dalam jaringan warganet di Jatim.

“Kami juga akan mengundang tim cybercrime Polda Jatim di kantor Bawaslu untuk membahas materi hoaks di internet dan menentukan bagaimana pengawasannya supaya Pilkada 2018 di Jatim berjalan aman dan kondusif,” katanya, Jumat (2/2/2018).

Bawaslu Jatim sekarang ini sudah menjalankan sebuah sistem pengawasan berita hoax di Internet melalui kerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jatim dan pihak KPU Provinsi Jatim.

“Sedangkan untuk pengawasan kampanye paslon di kabupaten/kota, kami sudah bekerja sama dengan Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) terutama soal etika politik paslon yang harus dijaga saat kampanye,” ujarnya.

Aang pun mengimbau kepada semua pasangan calon yang sudah ditetapkan oleh KPU Jatim agar tetap menjaga kondusifitas kampanye dalam proses pilkada serentak di Jawa Timur.

“Tidak hanya paslon, tapi semua pihak, agar menjaga etika politik saat kampanye. Jangan mendiskriminasikan calon lain, serta melaksanakan kampanye sesuai aturan KPU Jatim,” kata dia.

Sementara, M. Amin Ketua Bawaslu Jatim mengatakan, pengawasan kampanye dengan menggandeng berbagai pihak termasuk warganet ini adalah bentuk dukungan atas kerja sama yang dilakukan Bawaslu RI, KPU RI, Dan Kementerian Kominfo.

Perlu diketahui, Bawaslu RI telah melakukan penandatangan nota kesepakatan aksi dengan KPU RI dan Kemenkominfo dalam rangka melawan hoaks dan ujaran kebencian di internet di Pilkada Serentak 2018, Rabu (31/1/2018) lalu.

M. Amin pun mengimbau agar warga Jatim teliti dalam menyebarkan informasi berkaitan Pilkada Serentak 2018 di media sosial.

“Kalau dinilai mengandung unsur fitnah, apalagi SARA, sebaiknya informasi itu diabaikan dan jangan sekali-kali ikut membagikan di media sosial,” kata Amin.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs